London - KBRI Berlin mengelar lomba pidato dalam Bahasa Indonesia untuk pertama kalinya di Jerman, setelah dilakukan sosialisasi sejak Januari 2012 yang lalu melalui "website" (laman) KBRI Berlin dan penyebaran informasi ke universitas di Jerman. Atase Pendidikan KBRI Berlin, Republik Federal Jerman, Yul Y. Nazaruddin kepada ANTARA London, Minggu, mengatakan lomba pidato diadakan dalam rangka perayaan ulang tahun ke-60 hubungan bilateral Indonesia-Jerman. Selain itu, bertujuan untuk memperluas penggunaan Bahasa Indonesia di kalangan masyarakat Jerman serta kegiatan diplomasi seni dan budaya serta pengetahuan tentang Indonesia. Sebanyak 18 orang peserta yang seluruhnya warganegara Jerman dan berasal dari berbagai kota di Jerman, di antaranya dari Koeln, Siegen, Passau, Konstanz, Bremen, Hamburg, Göttingen, Leipzig dan Berlin. Masing-masing peserta mengusulkan tema pidato yang mengacu pada persyaratan yang sudah diumumkan, di antaranya adalah "Indonesia menurut pandangan saya", "Indonesia, dengan Tantangan, Kesempatan dan Prospek dimasa depan", dan sebagainya. Babak penyisihan dilaksanakan di masing-masing perwakilan RI di Jerman di KJRI Frankfurt, KJRI Hamburg dan KBRI Berlin pada akhir April lalu untuk para peserta yang berdomisili di daerah akreditasi masing-masing perwakilan. Babak penyisihan memilih enam pemenang, masing-masing dua orang dari tiap perwakilan yang kemudian akan diikutsertakan pada babak final yang akan dilaksanakan di KBRI Berlin, akhir Mei 2012. Pada pelaksanaan babak penyisihan tersebut, semua peserta dengan semangat berpidato dalam Bahasa Indonesia selama kurang lebih 5 - 10 menit, yang dinilai oleh tiga juri. Banyak di antaranya sudah mulai lancar dan bisa berbahasa Indonesia dengan fasih. Mereka membawakan pidato sesuai dengan latar belakang pendidikannya masing-masing. Ada yang berpidato dengan tema Indonesia akan dibawa kemana, persepsi mereka tentang Indonesia ditinjau dari bidang ekonomi, persepsi mereka melihat Indonesia dari segi kedokteran, Indonesia makin sehat, dan sebagainya. Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Berlin, Dr Yul Y. Nazaruddin, penyelenggaraan lomba pidato bahasa Indonesia juga bertujuan memperluas penggunaan Bahasa Indonesia di Jerman oleh KBRI Berlin. Program-program lainnya, misalnya, adalah penyelenggaraan Kursus Bahasa Indonesia gratis berjalan hampir selama empat yang diikuti antara 10 sampai 20 warganegara Jerman, dan juga adanya dukungan universitas di Jerman yang menyelenggarakan kursus bahasa Indonesia. Animo masyarakat Jerman mempelajari dan mengetahui tentang Indonesia di Jerman cukup banyak. Sampai saat ini ada tujuh universitas di Jerman yang mempunyai program studi yang kaitannya dengan Indonesia, dan tiga lainnya mempunyai program riset dan kerja sama dengan Indonesia. Pada tiap universitas tersebut juga diajarkan Bahasa Indonesia dengan intensif. Meskipun Jerman letaknya cukup jauh dari Indonesia, namun masyarakat Jerman yang menguasai Bahasa Indonesia, mengetahui budaya dan seni Indonesia cukup banyak. Bahkan juga berkunjung ke Indonesia dalam rangka magang, terlibat dalam kerja sama riset antar-perguruan tinggi dan lembaga riset, studi jangka pendek, dan berwisata, demikian Dr Yul Nazaruddin.(*)
Berita Terkait
Antara Natal, tahun baru, dan kebersamaan di saat sulit
25 Desember 2025 15:14
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Konjen RRT-ANTARA Jatim masifkan penyebaran informasi positif dua negara
16 Desember 2025 19:45
DPR nilai pemberitaan ANTARA masih menjadi tolok ukur
16 Desember 2025 19:02
Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim: ANTARA miliki karakter yang berbeda
16 Desember 2025 18:16
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
