Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur, Ony Setiawan, menyatakan kekhawatirannya akibat tingginya harga cabai yang akan berpengaruh pada perekonomian wilayah setempat, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kondisi ini harus menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jatim. Intervensi harus dilakukan karena cabai ini juga dibutuhkan oleh UMKM pedagang makanan," ujar Ony, di Surabaya, Selasa.
Merujuk pada data Sistem Informasi Ketersediaan dan Perkembangan Harga Pokok (Siskaperbapo) Jatim, harga cabai rawit merah pada Selasa (14/1) tercatat berada pada angka Rp78.475 per kilogram, atau mulai turun dibanding hari sebelumnya yang mencapai Rp81.012 per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga cabai bisa dipengaruhi sejumlah faktor, diantaranya faktor alam seperti curah hujan yang tinggi yang membuat petani rentan gagal panen.
"Sehingga, hal ini harus menjadi atensi. Beberapa faktor lain diminta untuk juga ditelusuri oleh pemerintah," ujarnya.
Selain itu dirinya juga melihat adanya permainan harga oleh sekelompok orang yang memanfaatkan kondisi saat ini, sehingga stok cabai sedikit di pasar dan mengakibatkan harga naik.
Ia menduga, oknum pemodal besar memanfaatkan faktor alam dengan memborong cabai petani dan kemudian tidak segera didistribusikan ke pasar.
"Mereka mengeluarkan saat kebutuhan permintaan tinggi untuk meraup untung besar. Ini juga harus diperhatikan Pemrov saat intervensi agar tidak ada permainan distribusi oleh kartel pemilik modal," tuturnya.
Lanjut Ony, dalam upaya intervensi ini, Pemprov juga perlu berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mengetahui penyebab pasti melambungnya harga komoditas penting tersebut ini.
"Intervensi penting dilakukan saat ini. Jangan sampai kenaikan harga cabai membuat masyarakat panik. Apalagi sampai mengganggu perekonomian masyarakat khususnya UMKM yang ada," ujar Ony.
DPRD Jatim khawatir dengan tingginya harga cabai
Selasa, 14 Januari 2025 16:25 WIB
Intervensi harus dilakukan karena cabai ini juga dibutuhkan oleh UMKM pedagang makanan