Mojokerto (ANTARA) -
Sekretaris Daerah Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo di Kota Mojokerto, Senin, menuturkan sepuluh proyek strategis tersebut sudah melalui berbagai pertimbangan dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro yang dituangkan dalam SK Wali Kota Nomor: 100.3.3.3/ 366 /417.101.3/2024 tentang Penetapan Sepuluh Proyek Strategis Kota Mojokerto Tahun 2025.
"Dari sepuluh proyek strategis yang direncanakan tahun ini, tiga proyek pembangunan merupakan kelanjutan dari proyek strategis pada tahun 2024. Yaitu melanjutkan pembangunan Gedung Gayatri pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo, pembangunan prasarana Gelora A. Yani serta pembangunan landscape Kantor Kecamatan Kranggan Kota Mojokerto," ujarnya.
Ia mengatakan, dalam sepuluh proyek strategis juga ada pembangunan beberapa fasilitas baru seperti adanya kebijakan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dari BPJS Kesehatan tentu mendukung kebijakan tersebut.
"Maka kita melakukan rehabilitasi untuk menyiapkan KRIS pada RSUD dr. Wahidin Sudiro Husodo. Di samping itu kita juga akan membangun gedung Baznas dan forum CSR Kota Mojokerto serta Tempat Pembuangan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3 R) Wates," ucapnya.
Ia mengatakan, sepuluh proyek strategis juga akan menyasar peningkatan kualitas pendidikan di Kota Mojokerto yaitu dengan pembangunan maupun rehabilitasi ruang kelas pada tiga sekolah negeri.
"Tahun ini Pemkot juga akan membangun ruang kelas di SMPN 4 serta melakukan rehabilitasi untuk ruang kelas di SDN Miji 3 dan SDN Wates 6," tuturnya.
Ia mengatakan, rehabilitasi bekas Gedung DPRD Kota Mojokerto yang berada di Jalan Gajah Mada juga menjadi bagian sepuluh proyek strategis Kota Mojokerto pada 2025.
"Sepuluh proyek strategis yang terakhir adalah rehabilitasi bekas Gedung DPRD Kota Mojokerto. Gedung ini rencananya akan kita jadikan masjid sebagai ganti musala yang saat ini ada di kantor balai kota," ucapnya.