Surabaya (ANTARA) - Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Jawa Timur menyatakan belanja negara dalam APBN regional Jatim hingga November yang sebesar Rp122,3 triliun, di antaranya digunakan untuk stabilisasi harga pangan hingga bantuan pendidikan.
"Realisasi belanja sampai November 2024 telah terserap Rp122,3 triliun atau 88,71 persen dari pagu belanja negara di Jawa Timur," kata Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Timur I Sigit Danang Joyo dalam konferensi pers di Surabaya, Selasa.
Kinerja belanja itu terdiri atas belanja kementerian/lembaga sebesar Rp45,27 triliun dan transfer ke daerah Rp77,03 triliun.
Untuk belanja kementerian/lembaga, di antaranya meliputi belanja pegawai yang terealisasi Rp21,64 triliun, dipengaruhi pembayaran tunjangan hari raya (THR), gaji ke-13, serta penyesuaian gaji dan tunjangan.
Belanja kementerian/lembaga juga didukung belanja barang terealisasi Rp17,64 triliun yang digunakan untuk pemantapan ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, serta penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024.
Tak hanya belanja barang dan pegawai, jelas Sigit, belanja modal turut berperan dalam mendorong belanja negara mengingat realisasinya mencapai Rp5,87 triliun karena digunakan untuk bidang konektivitas dan sarana prasarana umum lainnya.
Kemudian untuk belanja bantuan sosial terealisasi Rp121,8 miliar yang utamanya ditopang oleh penyaluran bantuan kepada mahasiswa untuk peningkatan akses, mutu, relevansi, dan daya saing Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam.
Sementara dukungan APBN kepada APBD melalui transfer ke daerah per 30 November 2024 terealisasi sebesar Rp77,03 triliun atau tumbuh 7,23 persen karena ditopang realisasi dana alokasi umum (DAU) Rp41,07 triliun dan dana alokasi khusus (DAK) nonfisik Rp14,23 triliun.
Realisasi DAU naik 11,52 persen (yoy) karena memiliki specific grant pada bidang pendidikan, yaitu mendukung peningkatan kualitas layanan dasar, terutama penyediaan sarana prasarana dengan penerima terbanyak adalah Kabupaten Malang, Jember, dan Banyuwangi.
Untuk alokasi terbesar DAK nonfisik Jawa Timur adalah pada bidang pendidikan, tunjangan profesi guru dan kemudian kesehatan, dengan penerima terbanyak adalah Kota Surabaya, Kabupaten Malang dan Jember.(*)