Sidoarjo, Jawa Timur (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono akan melaksanakan serangkaian operasi modifikasi cuaca (OMC) untuk mengantisipasi bencana hidrometeorologi akibat hujan yang diprediksi akan mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Dalam keterangan yang diterima di Sidoarjo, Kamis, Adhy mengatakan hal itu merupakan langkah lanjutan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim setelah mendapatkan data ramalan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo, Jawa Timur.
"Sistem kesiapsiagaan di Jatim sudah berjalan dengan baik ditambah saat ini Pemprov sedang melakukan OMC hingga 22 Desember nanti. Mudah-mudahan ini akan membawa dampak signifikan di daerah rawan bencana," kata Adhy.
Adhy menjelaskan berdasarkan data dari BMKG, pada 20 hingga 21 Desember 2024 sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur diperkirakan akan dilanda hujan sedang hingga lebat yang berpotensi diikuti petir dan angin kencang.
Wilayah tersebut diantaranya adalah Kota Blitar, Kota Malang, Kabupaten Banyuwangi, Gresik, Bojonegoro, Lumajang, Kediri, Tulungagung, Trenggalek, Tuban, Sidoarjo, Pamekasan, serta Sumenep.
Maka dari itu, ia meminta kesiapsiagaan pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat bersama dengan masyarakat untuk terus ditingkatkan terutama di musim penghujan seperti saat ini.
Adhy juga menyempatkan diri untuk meninjau langsung kesiapan pesawat Cessna Karavan 208B yang digunakan untuk OMC di markas Pangkalan Udara TNI AL (Lanudal) Juanda tersebut.
Pesawat tersebut nantinya akan menebar satu ton garam dapur atau natriom klorida (NaCl) atau kalsium klorida (CaCl2) di langit perairan Madura.
Dalam pelaksanaannya, OMC menyasar potensi awan yang akan bergerak ke daratan Jawa Timur menurut data dari BMKG. Potensi awan inilah yang akan disemai garam dengan pesawat tersebut.
Berdasar data, dalam sehari kegiatan OMC bisa dilakukan antara lima hingga enam kali dengan durasi 1,5 hingga dua jam.
"Alhamdulillah teknologi kita sudah maju. Dengan ini, diharapkan debit air hujan bisa berkurang sehingga bisa mencegah banjir atau bencana lainnya," kata Adhy.