Surabaya (ANTARA) - PDI-P Surabaya mengusulkan program satu hari berbahasa daerah di sekolah di kota setempat dalam rangka melestarikan budaya lokal di tengah modernisasi.
Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya, Achmad Hidayat dalam keterangannya di Surabaya, Jumat mengatakan, PDIP Surabaya mengusulkan agar sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Surabaya mencanangkan satu hari dalam sepekan untuk menggunakan bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa khas Suroboyoan.
Ia mengatakan, inisiatif ini bertujuan melahirkan generasi Surabaya yang beradab dan berkepribadian sesuai dengan semangat Tri Sakti Bung Karno.
"Melalui program ini, kita ingin membangun generasi yang tidak hanya maju secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian dalam budaya. Bahasa Jawa Suroboyoan ini adalah bagian dari identitas kita sebagai arek Suroboyo," ujar Achmad Hidayat.
Achmad mengatakan, pelestarian bahasa daerah akan membantu membangun spirit budaya khas Surabaya pada generasi muda.
"Dengan terbiasa menggunakan bahasa daerah, generasi penerus diharapkan memiliki karakter egaliter, semangat gotong royong yang tinggi, serta mengedepankan kepentingan bersama," ujarnya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang telah mencanangkan penggunaan aksara Jawa di kantor-kantor pemerintahan. Menurut Achmad, langkah tersebut merupakan awal yang baik untuk menjadikan Surabaya sebagai kota berkelas dunia yang tetap mempertahankan karakter khas lokalnya.
"Penerapan aksara Jawa di kantor pemerintahan menunjukkan komitmen kita untuk melestarikan budaya di tengah pembangunan yang pesat. Hal ini sejalan dengan visi kami untuk menjadikan Surabaya kota modern namun tetap berakar pada budaya lokal," katanya.
Achmad berharap program ini dapat diimplementasikan secepatnya melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan.
"Kita tidak hanya berbicara tentang melestarikan budaya, tetapi juga membangun generasi yang memiliki kebanggaan dan cinta pada warisan lokal mereka," tuturnya.