Bojonegoro (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mempelajari toleransi umat beragama kepada FKUB Kabupaten Tabanan, Bali, dengan melakukan studi tiru ke lokasi tersebut.
"Studi tiru ke Tabanan untuk belajar toleransi beragama, karena Tabanan pernah mendapatkan harmoni award," kata ketua FKUB Kabupaten Bojonegoro H. Tamam Syaifuddin di Bali, Jumat.
Tamam mengatakan di Kabupaten Bojonegoro masih sangat perlu menambah ilmu terkait nilai-nilai toleransi dan keberagaman termasuk kepada masyarakat Tabanan, Bali.
Terlebih, masyarakat di Tabanan mayoritas beragama Hindu sedangkan Bojonegoro banyak Islam sehingga sangat berbeda pemeluk agamanya.
"Tetapi yang pasti studi tiru ini menambah ilmu, apa yang bisa terima dan tiru dari Tabanan akan diterapkan di Bojonegoro," kata Tamam yang juga mantan ketua DPRD Kabupaten Bojonegoro.
Sementara itu, Sekretaris FKUB Kabupaten Tabanan I Made Sukadana menyampaikan kultur masyarakat adat di Tabanan luar biasa karena memiliki hukum adat yang dibuat oleh masyarakat sendiri.
"Hukum adat dilaksanakan secara religius, hal ini membuat kultur tumbuh dengan baik sehingga mendapatkan Harmoni Award," jelasnya.
I Made menambahkan, adanya kultur tersebut sudah mulai diterapkan sejak anak-anak sehingga masyarakat sadar secara individu untuk menerapkan hukum adat ini.
"Dengan hukum adat, masyarakat sadar secara individu dan kultur membuat harmoni tanpa disadari. Serta kultur terbuka masyarakat Bali, khususnya Tabanan menjadikan toleransi semakin kuat," katanya.
Studi tiru ini diikuti beberapa pengurus FKUB Kabupaten Bojonegoro dan diterima langsung oleh jajaran pengurus FKUB Kabupaten Tabanan di Bale Pesamuan Pura Luhur Pakendungan. Pertemuan ini turut disambut oleh perwakilan Kemenag Tabanan dan Bakesbangpol Kabupaten Tabanan.