Kota Madiun (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kota Madiun Jawa Timur turun di tahun 2024, seiring upaya pemda setempat dalam menekan jumlah warga yang tidak bekerja.
Kepala BPS Kota Madiun Abdul Aziz di Madiun Rabu mengatakan, TPT di Kota Madiun menurun dari tahun sebelumnya, yakni saat ini di level 4,3 persen.
"Tren penurunan TPT sudah terjadi sejak 2021. Yakni, sebesar 8,15 persen pada 2021. Kemudian turun 6,39 persen pada 2022, lalu 5,85 persen di 2023, dan kini menjadi 4,3 persen di 2024," ujar Abdul Aziz.
Menurutnya, total angkatan kerja di Kota Madiun saat ini mencapai sebanyak 115.142 orang. Sehingga, jumlah total warga yang masih menganggur ada 4.946 orang.
"Sebanyak 110.196 orang atau 95,7 persen di antaranya telah bekerja," katanya.
Adapun penyumbang tertinggi angka pengangguran di Kota Madiun berasal dari kelompok lulusan pendidikan Diploma (D1, D2, D3) yang mencapai sebesar 8,32 persen. Sedangkan tingkat pengangguran terendah berada pada kelompok lulusan SMA Kejuruan, yakni, 3,63 persen.
Sementara itu, Plt. Kepala Disnaker KUKM Kota Madiun Harum Kusumawati mengungkapkan bahwa turunnya TPT di Kota Madiun itu tidak lepas dari kolaborasi berbagai pihak. Mulai dari Pemkot Madiun hingga pelaku usaha yang telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
"Juga, beragam pelatihan kerja yang dibuka Pemkot Madiun untuk meningkatkan kompetensi sehingga mampu menjadi modal wirausaha," katanya.
Pemkot Madiun terus berupaya mengatasi pengangguran. Salah satunya melalui Bappelitbangda segera melakukan monitoring dan evaluasi untuk mengindentifikasi penyebab tingginya jumlah pengangguran di kelompok lulusan diploma.
"Nanti akan dicari penyebab menganggurnya karena apa. Apakah memang masih mencari pekerjaan atau ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Setelah itu baru kami tentukan solusinya apa," katanya.