Kendari (ANTARA) - Sebanyak 10 kepala keluarga (KK) atau 41 jiwa warga transmigran berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Timur (Jatim) pada penghujung 2024 ditempatkan di UPT Puuhialu, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut).
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Sulawesi Tenggara (Sultra) LM Ali Haswandy di Kendari, Kamis, mengatakan 41 jiwa itu terdiri atas empat KK atau 15 jiwa dari DIY, dua KK atau delapan jiwa dari Jatim, dan empat KK atau 18 jiwa warga setempat.
Dia menjelaskan calon transmigran berasal dari DIY saat ini dalam perjalanan dari kampung asal dan direncanakan tiba di Kendari pada Kamis malam, sedangkan mereka berasal dari Jatim tiba pada Jumat (6/12) malam.
Baca juga: Mas Ipin-Novita sambangi transmigran asal Trenggalek di Kaltim
"Warga transmigrasi asal DIY, tiba malam ini di Bandara Haluoleo dan dijemput dari tim Nakertrans Sultra langsung diantar ke Wanggudu, Kabupaten Konawe Utara," ujar Kadis Ali didampingi Kepala Seksi Penataan Persebaran Penduduk Disnakertrans Sultra Hendrawati Sri.
Calon transmigran berasal dari Jawa Timur delapan jiwa, kata Hendrawati, rencananya bertolak dari Surabaya pada Jumat (6/12) dan akan dijemput tim Disnakertrans Sultra lalu menuju lokasi penempatan di Konawe Utara.
Ia mengatakan Sulawesi Tenggara pada 2024 hanya mendapat alokasi penempatan transmigran 10 KK dengan program pola lahan kering.
Terkait dengan bantuan jaminan hidup, setiap KK diberi bantuan beras selama satu tahun ditambah dengan bantuan nonberas dan paket perbekalan lainnya.
Pada 2023, Sultra menempatkan 28 KK atau 123 jiwa untuk dua kabupaten, yakni UPT Watutinawu, Kecamatan Latoma Kabupaten Konawe dan UPT Raimuna, Kabupaten Muna.