Festival Persilangan Hadirkan Superman dan Ken Dedes
Sabtu, 31 Maret 2012 19:08 WIB
Malang - Festival persilangan budaya yang akan digelar di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (8/4) menyandingkan tokoh Superman sebagai identitas budaya modern dengan Ken Dedes yang menggambarkan identitas budaya kerajaan.
Ketua Penyelenggara "International Celaket Cross Cultural Festival" (ICCCF) Heri Pudji Utami, Sabtu mengatakan, kegiatan festival persilangan budaya yang diselenggarakan hingga Selasa (10/3) itu bertujuan untuk mengembalikan citra Malang sebagai kota budaya.
"Kota Malang memiliki penduduk yang majemuk dengan ciri khas kota pendidikan yang menampung silang budaya, dan tak hanya dari kota-kota lain di Indonesia tapi juga bangsa lain di berbagai negara," katanya.
Utami menjelaskan, acara betema "Festival Cross Culture" (persilangan budaya) itu akan mempersandingkan Ken Dedes dan Superman, serta tokoh lokal lainnya.
"Dua super hero ini akan kita kawinkan dalam satu panggung, dan masyarakat juga bisa melihat Ken Arok bersanding dengan Cat Woman," katanya.
Ketua Panitia Festival, Fenny Rochbeind mengatakan, tujuan digelarnya festival ini adalah untuk memupuk solidaritas antar masyarakat, sebab saat ini semakin banyak gesekan budaya yang menimbulkan kekerasan.
Dalam kegiatan ini, direncanakan pula hadir puluhan seniman dari bebagai daerah serta perwakilan sejumlah negara, seperti seniman Jawa Barat serta Bali.
"Untuk seniman Jawa Barat yang sudah mengaku siap datang sebanyak 40 orang, terdiri dari penari dan pengrawit. Sedangkan Banyuwangi 15 orang dan Bali sekitar 30 orang dengan menampilkan penari Janger," katanya.
Sementara itu, dalam kegiatan ini akan ditunjuk tiga kelurahan di Kota Malang sebagai lokasi berlangsungnya festival, yang terdiri dari Kelurahan Samaan, Lowokwaru dan Rampal Celaket.
"Selain itu, kampung-kampung tua di Kota Malang akan diundang untuk ambil bagian, sebab Kota Malang sebagai ¿kota kolonial¿ yang didesain modern memiliki kekayaan artefak yang melimpah," katanya.
Fenny berharap, festival ini akan menjadi jembatan antar generasi, serta mampu mengenalkan ekonomi kerakyatan dan usaha kecil menengah dalam kemasan kontemporer di Kota Malang. (*)