Surabaya (ANTARA) - Tim Sukses calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang KH Muhammad Bin Muafi Zaini (Gus Mamak) serta H Abdullah Hidayat (Mas AB) atau Mandat mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur dalam mengusut tuntas kasus pembacokan pria bernama Jimmy Sugito Putra (44).
Anggota Timses Gus Mamak-Mas AB, Nurul Huda menyebut apa yang dilakukan Polda Jatim dalam mengusut tuntas kasus tersebut dan membuka seluas-luasnya realita ke publik adalah hal yang positif.
"Polda sudah membuka tabir terkait tragedi itu. Kalau menurut kami itu memuaskan, karena selama ini framing di masyarakat terutama dari paslon lain di situ ada unsur politik dan sebagainya," kata Nurul Huda dalam keterangan diterima di Surabaya, Sabtu.
Ketua OKK PPP Sampang ini menyebut tragedi tersebut terjadi karena faktor keluarga bukan karena faktor politik utamanya soal Pilkada Sampang 2024.
"Kalau kita lihat pertikaiannya kan karena lebih faktor keluarga. Tidak ada unsur apapun dari tim kami. Kebetulan saya tetangga di sana, dan informasi yang saya tahu korban ini tidak ikut rombongan, dia itu santri Kiai Mualif selaku tuan rumah. Dia itu menemani kiai untuk menyambut Kaji Idi," katanya.
Terkait mengapa korban menjadi amukan masa, lanjutnya, berdasarkan informasi, ketika Kaji Idi sudah keluar dari area pekarangan Kiai Mualif, ada warga yang bertanya tentang kegiatan yang mendatangkan Kaji Idi.
"Tradisi di Madura itu kan harus pamit ke sepuh dulu. Mendatangkan kepala desa saja atau tahlilan atau yasinan itu harus pamit, termasuk nikahan. Itu yang ditegur warga di sana selepas Kaji Idi pulang," ujarnya.
Saat ditegur, korban merasa tidak terima dan kemudian menyampaikan bahasa yang kurang baik dan menantang. Hal itu menyebabkan tersangka bernama Abdul Rohman didorong korban, dan kemudian ada perebutan senjata tajam.
"Senjatanya Abdul itu hampir diambil korban, karena khawatir Abdul jadi korban akhirya yang lain membantu Abdul," tambahnya.
Anggota DPRD Jatim ini mengapresiasi kepolisian. Ia harap ke depan, jika ada fakta baru akan disampaikan ke publik agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kami terima kasih ke kepolisian yang kerja keras membuka motif ini sehingga ada yang belum terbuka nantinya bisa terbuka terutama yang viral bahwa korban ini jadi saksi. Secara logika kan harus ada mandat kalau saksi, apalagi kejadiannya masih H-8 sebelum coblosan, kok sudah jadi saksi. Intinya kami dari pihak Gus Mamak-Abdullah Hidayat dan keluarga menyampaikan terima kasih ke aparat," ujarnya.