Surabaya (ANTARA) - Universitas Airlangga (Unair) bersama delegasi Uni Eropa untuk Indonesia menggagas pendirian European Union (EU) Centre pertama di Tanah Air di kampus setempat, Kamis.
Peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Rektor Unaif Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak dan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi.
Penandatanganan MoU itu menetapkan kerangka kerja untuk meningkatkan kolaborasi yang memfasilitasi berbagai kegiatan akademik dan nonakademik.
Rektor Unair, Prof Dr Mohammad Nasih SE MT Ak mengungkapkan rasa bangganya akan pendirian EU Centre di kampus setempat, sebab, ini merupakan EU Centre pertama yang ada di Indonesia.
"Pada Dies Natalis ke-70 di Bulan November ini, Unair dengan bangga menjadi tuan rumah untuk European Centre pertama yang ada di Indonesia,” ungkap Nasih.
Sebagai rangkaian dari peresmian EU Centre, para pakar kolaborasi antara Uni Eropa dan Unair memberikan seminar dan informasi mengenai peluang penelitian bersama EURAXESS dan program beasiswa Erasmus.
Dalam peresmian EU Centre itu juga terselenggara pertunjukan budaya yang menyoroti kekayaan tradisi Indonesia dan Eropa.
EU Centre berdiri sebagai sarana kolaborasi akademik dan memperdalam pemahaman tentang rangkaian institusi, kebijakan, dan nilai-nilai Uni Eropa.
EU Centre di Unair, lanjutnya, berkomitmen untuk menyediakan sumber daya yang bermanfaat bagi mahasiswa, akademisi, dan masyarakat luas mengenai Uni Eropa.
Selain itu, EU Centre juga membuka akses publikasi dan materi serta informasi mengenai pertukaran akademik dan budaya di Indonesia.
“Pendirian EU Centre ini sejalan dengan visi Unair untuk meningkatkan keterlibatan global melalui sumber daya terbaik untuk mahasiswa kami agar dapat sukses di era globalisasi dan membuka peluang bagi akademisi baru," katanya.
Saat ini Unair telah memiliki 57 perjanjian kerja sama dengan 45 institusi pendidikan di 20 negara anggota Uni Eropa.
"Melalui EU Centre, kami harap dapat memperkuat kolaborasi dengan Uni Eropa, negara anggota Uni Eropa lainnya, dan berbagai universitas yang ada di Eropa,” kata Nasih.
Program rutin yang akan dicanangkan oleh EU Centre Unair di antaranya sesi kuliah, diskusi, seminar, lokakarya, perlombaan, dan festival budaya. Harapannya, program-program ini dapat mempererat hubungan Uni Eropa-Indonesia serta mempromosikan interaksi masyarakat antarnegara.
Sementara itu Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi mengatakan bahwa Indonesia dan Uni Eropa memiliki ambisi yang sama untuk mewujudkan perdamaian dan pembangunan yang berkelanjutan di tengah keberagaman yang ada.
"EU Centre akan memberdayakan pemuda-pemudi dan komunitas akademis Indonesia, serta memfasilitasi berbagai informasi mengenai student exchange, beasiswa studi lanjutan, magang, dan program riset,” ujarnya.