Karawang (ANTARA) - Banjir bandang melanda sejumlah desa di wilayah selatan atau di sekitar Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, hingga merusak sejumlah bangunan dan mengakibatkan akses jalan terputus.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang Mahpudin, di Karawang, Rabu, mengatakan bahwa banjir bandang terjadi setelah hujan deras yang terjadi pada Selasa (19/11) petang.
"Hujan yang mengguyur wilayah Karawang pada Selasa membuat tinggi muka air di beberapa sungai meningkat, hingga mengakibatkan banjir bandang di wilayah Karawang selatan, tepatnya di wilayah Tegalwaru," katanya.
Baca juga: 158 orang meninggal akibat badai di Spanyol dan pencarian korban terus berlanjut
Ia memastikan tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, tapi beberapa bangunan warung di bantaran sungai hanyut terbawa arus, dan akses jalan dikabarkan terputus.
"Petugas langsung ke lokasi untuk melakukan penyisiran serta mengimbau warga untuk menjauh dari aliran sungai," katanya.
Salah seorang warga Desa Mekarbuana, Tegalwaru Ace mengatakan bahwa Sungai Cigentis meluap karena hujan, hingga terjadi banjir bandang.
Selain masuk ke rumah warga, banjir juga menyebabkan akses jalan terputus setelah tergerus air dan longsor.
Warga Desa Cigunungsari, Kecamatan Tegalwaru, Ojos menyebutkan banjir di wilayah Karawang selatan terjadi di sejumlah desa, yakni di Desa Mekarbuana, Cigunungsari dan Desa Cipurwasari.
Satgas BPBD Karawang, Solihin menyebutkan bahwa peristiwa banjir bandang hanya terjadi selama beberapa jam, dan pada Rabu pagi sudah mulai surut.
Mahpudin, Kepala BPBD Karawang sebelumnya menyampaikan agar warga mewaspadai bencana alam menyusul beralihnya musim kemarau ke musim hujan.
Hal itu disampaikan karena musim hujan pada tahun ini diprediksi akan terjadi pada November. Itu sesuai dengan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyampaikan bahwa Karawang hujan sudah mulai turun di Karawang pada Oktober-November 2024.