Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya melakukan penanganan dengan menahan tambak yang jebol menggunakan kantong pasir (sand bag) agar tidak meluap ke area perkampungan warga.
"Sedang penanganan agar tidak terjadi (banjir) rob nanti malam dengan menambal tambak yang lubang atau jebol," kata Hebi, panggilan akrabnya, saat dihubungi ANTARA, Selasa.
Adapun warga yang terdampak, lanjutnya, hingga dua wilayah rukun tetangga (RT) atau sekitar 80 rumah warga di wilayah Greges.
"Di RW 2. RT 2 dan RT 1, sekitar 80 rumah, saat ini sudah surut, dan sedang dikerjakan (penambalan tambak) sejak pagi tadi," ucapnya.
Hebi menjelaskan, banjir rob tersebut sebetulnya sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pihaknya selalu berkoordinasi untuk segera melakukan mitigasi bencana.
"Pantauan sudah dilakukan sejak 1 November. Dari BMKG menginformasikan bahwa akan ada rob. Kami selalu koordinasi dengan BMKG, kapan akan terjadi rob lagi dan itu akan kami antisipasi," ujarnya.
Menurut Hebi, banjir rob yang melanda wilayah Greges tersebut terjadi pada Senin (18/11) pukul 22.00 dan surut pada Selasa (19/11) 02.00 WIB dini hari.
Oleh karena itu pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan mitigasi bencana yang terjadi di wilayah Greges, Kelurahan Tambaksarioso tersebut.
"Di lokasi dengan bantuan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga, kami siapkan alat untuk menyedot apabila surutnya lama," tuturnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengimbau agar warga yang berada di wilayah Greges, terutama masyarakat rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, lansia hingga disabilitas untuk segera mengungsi sementara di masjid terdekat yang telah difungsikan sebagai tempat pengungsian untuk menghindari banjir rob lagi.
"Untuk sementara sudah kami imbau, untuk masyarakat rentan, ibu hamil. Bayi, lansia, disabilitas, bisa dievakuasi terlebih dahulu di masjid terdekat, ini sebagai langkah mitigasi, supaya nanti malam jika terjadi lagi tidak ada kebingungan untuk mengevakuasi mereka," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan memastikan logistik yang berada di posko sementara akan tercukupi dan berharap agar tidak terjadi banir rob lagi nanti malam.
"Kami pastikan untuk logistik segera akan mencukupi karena ini memang tiba-tiba. Tapi Insya Allah semua bersatu untuk siap siaga nanti malam, mudah-mudahan, kami berdoa agar tidak terjadi lagi," ucapnya.
Hebi menjelaskan, banjir rob tersebut sebetulnya sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan pihaknya selalu berkoordinasi untuk segera melakukan mitigasi bencana.
"Pantauan sudah dilakukan sejak 1 November. Dari BMKG menginformasikan bahwa akan ada rob. Kami selalu koordinasi dengan BMKG, kapan akan terjadi rob lagi dan itu akan kami antisipasi," ujarnya.
Menurut Hebi, banjir rob yang melanda wilayah Greges tersebut terjadi pada Senin (18/11) pukul 22.00 dan surut pada Selasa (19/11) 02.00 WIB dini hari.
Oleh karena itu pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan mitigasi bencana yang terjadi di wilayah Greges, Kelurahan Tambaksarioso tersebut.
"Di lokasi dengan bantuan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Binamarga, kami siapkan alat untuk menyedot apabila surutnya lama," tuturnya.
Sementara itu, Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya Restu Novi Widiani mengimbau agar warga yang berada di wilayah Greges, terutama masyarakat rentan seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, lansia hingga disabilitas untuk segera mengungsi sementara di masjid terdekat yang telah difungsikan sebagai tempat pengungsian untuk menghindari banjir rob lagi.
"Untuk sementara sudah kami imbau, untuk masyarakat rentan, ibu hamil. Bayi, lansia, disabilitas, bisa dievakuasi terlebih dahulu di masjid terdekat, ini sebagai langkah mitigasi, supaya nanti malam jika terjadi lagi tidak ada kebingungan untuk mengevakuasi mereka," ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan memastikan logistik yang berada di posko sementara akan tercukupi dan berharap agar tidak terjadi banir rob lagi nanti malam.
"Kami pastikan untuk logistik segera akan mencukupi karena ini memang tiba-tiba. Tapi Insya Allah semua bersatu untuk siap siaga nanti malam, mudah-mudahan, kami berdoa agar tidak terjadi lagi," ucapnya.