Tolak Kenaikan BBM, Mahasiswa Sandera Truk Tangki BBM

Banyuwangi - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Banyuwangi menyandera sebuah truk tangki bahan bakar minyak (BBM) saat unjuk rasa di kawasan kota setempat, Kamis. Mahasiswa menghadang dan menaiki bagian belakang truk tangki BBM milik Pertamina dan aksi tersebut mendapat reaksi keras dari aparat kepolisian setempat, bahkan sempat terjadi kericuhan. Ketua PMII Cabang Banyuwangi, Dalail Darojat, mengatakan kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM merupakan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat karena kebijakan tersebut berdampak pada kenaikan harga kebutuhan pokok yang lainnya. "Kenaikan harga BBM akan menambah kesengsaraan masyarakat miskin, sehingga PMII dengan tegas menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi," ucapnya di sela-sela orasi. Sejumlah aktivis PMII bersitegang dengan aparat kepolisian karena mereka nekat naik ke truk tangki BBM, sedangkan polisi memaksa para pengunjuk rasa untuk turun dari truk yang akan mengirim BBM ke sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Kabupaten Jember tersebut. Ketegangan reda setelah mahasiswa mengalah dan membiarkan truk tangki milik Pertamina melanjutkan perjalanan ke Jember. Namun sebagai wujud kekesalan, mereka memarkir sepeda motor di tengah simpang empat Taman Tirtawangi, sehingga sempat memacetkan kendaraan yang akan melintas di kawasan tersebut. Menurut Dalail, mahasiswa juga melakukan aksi mendorong sepeda motor dari sekretariat PMII Cabang Banyuwangi yang berada di Jalan Agus Salim menuju ke Polres Banyuwangi dan dilanjutkan keTaman Tirtawangi. "Kami melakukan longmarch dengan mendorong sepeda motor sepanjang 8 kilometer sebagai wujud keprihatinan sulitnya warga mendapatkan BBM dengan harga terjangkau dan simbol penolakan secara tegas terhadap rencana pemerintah menaikkan harga BBM," ujarnya menambahkan.(*)