Khofifah dan Emil dalam keterangan diterima di Surabaya, Jumat menyampaikan kesiapannya untuk mewadahi apa yang menjadi rekomendasi dari persaudaraan perguruan silat yang malam ini berkumpul.
Menurut Khofifah pemberdayaan pemuda sangat penting untuk menciptakan kegiatan serta suasana positif dan konstruktif.
“Alhamdulillah malam ini menjadi pertemuan yang sangat positif dalam membangun persaudaraan dan kerukunan keluarga besar PSHW se-Mataraman. Pada dasarnya kami siap untuk mengembangkan potensi para pemuda kita, para atlet silat Jatim untuk semakin berprestasi bahkan hingga mendunia,” ujar Khofifah.
Dikatakannya, silat adalah salah satu warisan budaya dan olahraga bela diri yang harus dilestarikan dan dijaga prestasinya. Pihaknya memang sedang mempertimbangkan mekanisme pemberian perhatian bagi atlet silat apakah harus melalui KONI ataukah langsung ke cabor.
“Memang kita sedang mempertimbangkan apakah mekanisme perhatian dan pembinaan bisa langsung ke cabor. Ini harus dilakukan pencocokan yang komprehensif supaya semua bisa berjalan baik,” ujar Khofifah.
Tidak hanya itu, sesuai dengan filosofi namanya, PSHW harus menjadi garda terdepan dalam menjaga persaudaraan dan persatuan. Semua harus bersatu dalam pembangunan Jatim.
“Sering kami sampaikan bahwa Jatim adalah gerbang baru nusantara. Maka panjenengan semua kami mohon dapat mengawal Jawa Timur sebagai gerbang baru nusantara,” kata Khofifah.
Dalam pertermuan ini, para tokoh perguruan silat menyampaikan dukungan untuk program ke depan Khofifah-Emil khususnya dalam mendorong agar atlet silat di Jawa Timur semakin berprestasi dan mendunia.
Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Koordinator PSHW Pusat Madiun, Budi Hartono. Ia menegaskan bahwa forum ini adalah pertemuan untuk saling bertukar pikiran demi pengembangan atlet silat di Jawa Timur.
“Kami mendukung beliau berdua, dalam arti mendukung program beliau jika jadi nanti pencak silat ini bisa diakomodir untuk bisa menciptakan atlet Jatim yang berprestasi hingga mendunia,” kata Hartono.
Salah satu yang disampaikan dari pertemuan ini adalah pencak silat bisa lebih diperhatikan secara langsung. Sebab salah satu buktinya karena atlet pencak silat di Jatim telah menghasilkan prestasi membanggakan. Dimana baru-baru ini menjadi juara Piala Pangdam.
“Ketika diperhatikan secara langsung, maka program pembinaan juga bisa secara langsung. Karena jumlahnya kami banyak. Setiap minggu bisa seribu yang bergabung dengan kami,” ujarnya.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang akan berkontestasi pada Pilkada Jatim 2024 ada tiga pasangan calon yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans).
Berdasarkan jadwal, pelaksanaan pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 berlangsung pada 27 November dan penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan suara, pada 27 November hingga 16 Desember 2024.