Kedatangan keduanya disambut terbuka oleh Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin kemudian Rois Syuriah PWNU Jatim KH Anwar Iskandari serta Wakil Rois Syuriah KH Abdul Matin dan juga jajaran.
"Kami menyampaikan terima kasih bahwa kedatangan kami ke sini diterima dengan sangat baik. Ini adalah silaturahim antar-keluarga besar NU. Kami sebetulnya hampir tidak membahas persoalan politik, diskusi kami sangat dalam, panjang dan gayeng, justru ketika membahas soal pendidikan kita," ujar Khofifah.
Khususnya terkait upaya menyiapkan santri dan lembaga pendidikannya generasi Jawa Timur yang lebih baik ke depan.
Para ulama dan guru besar yang hadir dalam pertemuan itu memberikan banyak masukan bagaimana menyiapkan SDM yang berkualitas.
"Jadi sebetulnya ini saya dan Mas Emil sedang belanja masalah untuk hal-hal yang bisa dilakukan sesuai kewenangan Pemprov dan hal-hal strategis yang bisa kita upayakan dengan kolaborasi dan sinergi lintas lembaga baik dalam maupun negeri," kata Khofifah.
Cagub petahana ini kemudian menyebut bahwa salah satu lembaga yang sekarang sedang dilakukan proses penyiapan adalah program magang bagi siswa SMK otomotif ke Jepang. Dan banyak program program lain yang juga dibahas untuk peningkatan kualitas SDM Jatim.
"Yang jelas masukan yang kami terima dari diskusi ini akan kami rumuskan untuk ke depan kita ikhtiarkan bagaimana generasi Jatim menjadi generasi emas berkualitas," ucapnya.
Di sisi lain Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menjelaskan bahwa diterimanya silaturahim Khofifah-Emil ini bukan karena momen politik saja, tapi karena hubungan pasangan tersebut adalah hubungan keluarga besar NU.
"Jadi kita selalu dekat dengan bu Khofifah karena memang keluarga besar NU.Tadi kita sudah bicara banyak mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan, permasalahan yang ada di NU, kita tidak masuk kesana (politik) pembicaraan-nya," ujarnya.
Pihaknya memang sudah sejak lama kerap berdiskusi membicarakan permasalahan-permasalahan bersama karena memang satu keluarga besar.
Pihaknya turut menanggapi banyak kader NU yang maju dalam kontestasi politik. Ditegaskan-nya bahwa posisi NU di sisi adalah menyeimbangkan semua itu.
"Jadi ya di daerah-daerah, kabupaten memang banyak kader NU menjadi kontestan. Nah tugas NU adalah bagaimana menjaga harmoni semuanya supaya tenang, guyub rukun, itu tugas utama NU. Kita tetap jaga ukhuwah, jaga semuanya biar harmoni," ujar Gus Kikin.
"Kami menyampaikan terima kasih bahwa kedatangan kami ke sini diterima dengan sangat baik. Ini adalah silaturahim antar-keluarga besar NU. Kami sebetulnya hampir tidak membahas persoalan politik, diskusi kami sangat dalam, panjang dan gayeng, justru ketika membahas soal pendidikan kita," ujar Khofifah.
Khususnya terkait upaya menyiapkan santri dan lembaga pendidikannya generasi Jawa Timur yang lebih baik ke depan.
Para ulama dan guru besar yang hadir dalam pertemuan itu memberikan banyak masukan bagaimana menyiapkan SDM yang berkualitas.
"Jadi sebetulnya ini saya dan Mas Emil sedang belanja masalah untuk hal-hal yang bisa dilakukan sesuai kewenangan Pemprov dan hal-hal strategis yang bisa kita upayakan dengan kolaborasi dan sinergi lintas lembaga baik dalam maupun negeri," kata Khofifah.
Cagub petahana ini kemudian menyebut bahwa salah satu lembaga yang sekarang sedang dilakukan proses penyiapan adalah program magang bagi siswa SMK otomotif ke Jepang. Dan banyak program program lain yang juga dibahas untuk peningkatan kualitas SDM Jatim.
"Yang jelas masukan yang kami terima dari diskusi ini akan kami rumuskan untuk ke depan kita ikhtiarkan bagaimana generasi Jatim menjadi generasi emas berkualitas," ucapnya.
Di sisi lain Ketua PWNU Jatim KH Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin menjelaskan bahwa diterimanya silaturahim Khofifah-Emil ini bukan karena momen politik saja, tapi karena hubungan pasangan tersebut adalah hubungan keluarga besar NU.
"Jadi kita selalu dekat dengan bu Khofifah karena memang keluarga besar NU.Tadi kita sudah bicara banyak mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan, permasalahan yang ada di NU, kita tidak masuk kesana (politik) pembicaraan-nya," ujarnya.
Pihaknya memang sudah sejak lama kerap berdiskusi membicarakan permasalahan-permasalahan bersama karena memang satu keluarga besar.
Pihaknya turut menanggapi banyak kader NU yang maju dalam kontestasi politik. Ditegaskan-nya bahwa posisi NU di sisi adalah menyeimbangkan semua itu.
"Jadi ya di daerah-daerah, kabupaten memang banyak kader NU menjadi kontestan. Nah tugas NU adalah bagaimana menjaga harmoni semuanya supaya tenang, guyub rukun, itu tugas utama NU. Kita tetap jaga ukhuwah, jaga semuanya biar harmoni," ujar Gus Kikin.