Jakarta (ANTARA) - Regu Putra Indonesia secara gemilang mengalahkan tim tangguh Hungaria dalam babak keempat Olimpiade Catur 2024 yang berlangsung di Bok Sports Hall, Budapest, Hongaria, Sabtu waktu setempat.
Turun dengan dengan para pecatur muda, regu putra Indonesia unggul 1,0 poin dari Hungaria dengan skor 2,5 - 1,5.
Keunggulan regu putra dimotori pecatur papan 1, FM Andrean Susilodinata (2393) yang secara mengejutkan mampu mempecundangi GM Kantor Gergely (2537) yang secara gelar dan elorating jauh berada di tas Andrean.
Kesuksesan Andrean, diikuti Zacky Dhia Ulhaq (2203) yang mengandaskan IM Gellert Karacsonyi (2403) di papan 3.
FM Satria Duta Cahaya (2219) yang bermain di papan 2 kemudian berhasil mencuri angka setengah poin dari permainan remis dengan IM Agoston Juhasz (2427).
Sementara itu pecatur papan 4, Fabian Glen Mariano (2121) harus mengakui keunggulan IM Tamas Vanczak (1986).
"Ini kejutan pertama dari tim putra Indonesia yang mampu mengalahkan tim tuan rumah yang diperkuat 1 GM dan 3 IM. Andrean di papan 1 tampil berani meladeni semua pukulan dari GM Kantor," kata kapten tim putra Indonesia Kristianus Liem melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA, Minggu.
Kristianus memaparkan, Andrean mula menguasai medan permainan sejak langkah ke-31. Tiga langkah kemudian mulai unggul,.
"Dan pada langkah ke-36 raut muka Gergely mulai kusut dan menggeleng-gelengkan kepalanya," katanya.
Terobosan Menteri, Benteng dan Gajah Andrean memaksa Gergely mengorbankan kualitas pada langkah 39. Meskipun di permainan akhir pecatur Hungaria itu berupaya mengeleminasi sehingga masing-masing memiliki 6 bidak.
"Andrean punya benteng dan Gergely punya kuda yang artinya sudah mutlak menang. Namun Gergely baru menyerah di langkah 47 setelah melihat bidak bebas tak tercegah yang akan promosi menjadi menteri," kata Kristianus.
Kemenangan Andrean tersebut selain menentukan kemenangan regu Indonesia, juga membawa konsekuensi positif bagi kenaikan level Andrean di olahraga catur dunia.
"Dengan hasil dua kali menang dari tiga babak yang dua lawannya bergelar GM dengan rating di atas 2500, menjadi modal Andrean untuk menggenapkan Norma IM ketiganya , dan bukan hal tak mungkin bisa meraih Norma GM pertamanya karena di babak ke 5 ia akan jumpa pecatur papan atas Georgia yang rating nya lebih tinggi lagi," kata Kristianus.
Selain Andrizn, dua pemain putra Indonesia lainnya, Zacky dan Duta juga tampil cemerlang dan stabil. Keduanya berpeluang meraih Norma IM karena sudah bertemu dua IM.
"Duta tiga kali menang dan sekali remis sudah mengumpulkan 3,5 poin. Sedang Zacky tiga kali menang dan satu kali kalah, jadi mengumpulkan 3 poin. Skor yang lumayan tinggi dan perlu dijaga kestabilannya saja," papar Kristianus
Sementara itu, di kelompok putri, regu Indonesia harus mengakui keunggulan Iran dengan skor 0,5 - 3,5.
WCM Evi Lindiawati (1940) dan Angel Ruth Nugroho (1939) yang berada di papan 1 dan 2, tersungkur dari lawan-lawan mereka WGM Mobina Alinasab (2336) dan WFM Setayesh Karimi (2105). Begitu juga Clementia Adeline (1550) yang menyerah dari WIM Vesal Hamedi Nia (1986).
Hanya Evi Yuliana (1912) yang mampu menahan WIM Parva Behzad Nazif (2092), hingga berakhir remis.
Menurut kapten tim putri Indonesia, Lisa Lumongdong, Evi Yuliiana yang belum memiliki gelar, terus bermain bagus dan selalu berusaha menang sekalipun lawannya berating lebih tinggi dan bergelar.
"Dia gak ada takutnya. Sekalipun ada slip hitungan langkahnya, tapi terus berusaha tidak mau kalah begitu saja. Sampai akhirnya bisa remis lawan Parva," ujar Lisa.
Di babak ke 5, tim putra Indonesia akan melawan tim tangguh Georgia. Sementara tim putri akan berhadapan dengan Palestina.