Sidoarjo (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI berkomitmen terus mengembangkan industri alas kaki dalam negeri salah satunya dengan pembangunan gedung Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo, Jawa Timur.
Inspektur Jenderal Kementerian Perindustrian M Rum, mewakili Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Sdoarjo, Jatim, mengatakan industri alas kaki lokal kini semakin diminati oleh pasar dalam negeri maupun pasar global.
"Berbagai jenama lokal kini telah hadir dan berkembang, serta mampu bersaing dengan produk bermerek asing. Industri alas kaki dalam negeri juga mampu menghadirkan berbagai jenis produk dengan segmentasi pasar yang beragam, serta memiliki kualitas dan desain yang baik," katanya di sela acara Groundbreaking Pembangunan Gedung Perkantoran BPIPI Sidoarjo, Rabu.
Pihaknya berkomitmen mengawal dan melakukan pembinaan berkelanjutan kepada para pelaku industri alas kaki, yang salah satunya dilakukan melalui unit kerja pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (Ditjen IKMA), yaitu Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) di Sidoarjo.
Baca juga: Menteri Agus Gumiwang: Lima sektor olahan makanan-minuman berpotensi berkembang
"BPIPI diharapkan dapat menjadi katalisator dalam pengembangan industri alas kaki, khususnya yang masih berskala IKM, secara nasional sehingga para pelaku IKM alas kaki dapat menghasilkan produk yang lebih baik dengan memperhatikan aspek service, safety, quality, cost, delivery, serta morale," ucapnya.
Hingga 2024, kata dia, BPIPI telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 13.000 SDM alas kaki, dengan 3.608 orang di antaranya adalah pengusaha IKM dan 9.396 adalah tenaga kerja terampil industri yang tersebar di seluruh sentra potensi industri di Indonesia.
"Kementerian Perindustrian optimistis dengan adanya gedung serta sarana prasarana yang baru, BPIPI dapat meningkatkan kinerja dan peran strategis BPIPI untuk menumbuhkan dan mengembangkan IKM Alas kaki nasional dan pada akhirnya turut berkontribusi positif pada pertumbuhan sektor industri pengolahan non-migas yang pada Triwulan II Tahun 2024 berkontribusi sebesar 16,70 persen pada PDB Nasional dan tumbuh sebesar 4,63 persen," katanya.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kemenperin Reni Yanita menyampaikan pembangunan BPIPI terdiri atas bangunan utama gedung perkantoran, asrama, masjid beserta beberapa bangunan pendukung lainnya dengan total luas bangunan sekitar 9.000 meter persegi, dan seluruh bangunan tersebut berada di atas lahan Kementerian Perindustrian seluas 14.044 meter persegi. Adapun pembangunan BPIPI akan dilaksanakan dengan estimasi waktu hingga Desember 2025.
"Dalam pembangunan ini, kami juga mendorong implementasi penggunaan produk dalam negeri. U-ditch beton, paving block, dan bata merah yang digunakan dalam pembangunan ini merupakan produk perusahaan Industri Kecil yang telah memiliki sertifikat TKDN-IK," ujarnya.