Surabaya (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta universitas atau perguruan tinggi dapat berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta untuk menyusun kurikulum pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan industri agar memiliki daya saing.
"Perguruan tinggi, sebagai penghasil riset dan penelitian yang kreatif dan inovatif, juga perlu berkolaborasi dengan pemerintah dan swasta dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri, sehingga melahirkan generasi berdaya saing," kata Wapres Ma'ruf saat memberikan sambutan pada International Conference on Applied Sciences, Education, and Technology (iConASET) 2024 di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA), Surabaya, Jawa Timur, Rabu.
Dalam sambutannya, Wapres memaparkan bahwa Indonesia berada di peringkat ke-61 dari 132 negara berdasarkan indeks inovasi dunia atau Global Innovation Index pada tahun 2023. Peringkat itu naik secara signifikan sebanyak 14 peringkat dari tahun sebelumnya
Menurut Wapres, peringkat tersebut menunjukkan potensi besar bangsa Indonesia untuk melahirkan karya-karya berinovasi tinggi.
Baca juga: Zoho dan ITS kolaborasi integrasikan modul LCNC ke dalam kurikulum
"Untuk itu, kampus juga harus mampu memproyeksikan ilmu pengetahuan dan kebutuhan pendidikan yang tepat untuk lima, sepuluh, bahkan dua puluh tahun mendatang," kata Wapres.
Wapres juga menekankan istilah Society 5.0 yang menyajikan teknologi kecerdasan buatan, internet of things (IoT) dan big data, yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia melalui pelayanan pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik yang lebih efisien dan terintegrasi.
Namun di sisi lain, transformasi aspek kehidupan yang terdigitalisasi itu juga tidak lepas dari risiko yang mungkin muncul, seperti isu keamanan data pribadi dan penyalahgunaan teknologi.
"Di sini pentingnya peran lembaga pendidikan dalam mencetak lulusan dengan pemahaman keagamaan dan akademik yang berkualitas tinggi guna menyelesaikan tantangan dunia modern," kata Wapres.
Wapres pun mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan iConASET yang dinilai tidak hanya bermanfaat besar bagi mahasiswa, tetapi juga bagi ilmuwan, praktisi, dan pelaku industri, melalui diskusi pengembangan inovasi dan teknologi di tingkat global.
Sesuai dengan tema kegiatan yang diangkat, yaitu "Entering Society 5.0: Application and Development", Wapres berharap konferensi ini menghasilkan riset yang dapat diaplikasikan oleh dunia industri dan masyarakat.