Surabaya - Ketua Umum Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial NU (YTPSNU) "Khadijah" Surabaya, Hj Khofifah Indar Parawansa, menjamin pihaknya tetap menggunakan kurikulum nasional, meski sudah ditunjuk menjadi penyelenggara tes Cambridge. "Pertengahan Desember 2011, kami melakukan MoU dengan Cambridge of University tentang Cambridge International Examinations (CIE), sehingga Khadijah akan menjadi tempat penyelenggaraan tes Cambridge," katanya di Surabaya, Rabu. Ia mengemukakan hal itu dalam sambutan pada "Khadijah Education Expo 2012" yang dibuka Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Konsul Jenderal AS di Surabaya Kristen F Bauer. "Dengan CIE ini, maka tempat ujian Cambridge bisa digelar di Khadijah, tapi soal dan koreksi tetap dilakukan oleh Cambridge University. Kami juga akan mendapatkan keuntungan dari kerja sama itu," katanya, didampingi Direktur Pendidikan YTPSNU Khadijah, Suwito. Beberapa keuntungan antara lain para guru dan siswa bisa meng-"update" materi pembekalan dengan cukup men-"download" (mengunduh dari jaringan internet) saja. "Untuk mendapatkan soal/modul latihan juga bisa langsung unduh. Saat training guru pun, kami langsung mendapat info dengan cepat, sebab ada aplikasi langsung online," katanya. Menurut dia, dengan menjadi Cambridge International Examination (CIE) Centre yang ber-ID 268 membuat Khadijah menjadi sekolah NU pertama yang menjadi pusat sertifikasi Cambridge di Indonesia. Sertifikasi Cambridge itu berbentuk ujian tertulis layaknya ujian nasional untuk enam mata pelajaran, yakni Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ekonomi. Siswa yang lulus ujian sertifikasi, selanjutnya akan mendapat sertifikat resmi dari University of Cambridge, sehingga penerimanya akan diakui oleh seluruh dunia dan bisa mendaftar ke perguruan tinggi mana pun di dunia. Dalam kesempatan itu, Konsul Jenderal AS di Surabaya Kristen F Bauer mengajak para siswa atau pun mahasiswa di Surabaya untuk memilih studi ke Amerika Serikat. "Akan sangat senang sekali jika nantinya akan ada siswa yang mempertimbangkan memilih studi ke Amerika Serikat," katanya dalam sambutan singkatnya. Menurut dia, pemerintah AS menawarkan banyak program mitra untuk studi di AS itu, yakni mulai dari beasiswa penuh, kuliah sambil bekerja, dan lain-lain. Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan, SMA Khadijah yang merupakan sekolah RSBI swasta di Surabaya yang patut dijadikan panutan. "Mereka terus mengembangkan kualitasnya agar pendidikan makin maju. Saya rasa untuk RSBI itu, yang penting adalah kualitasnya terlebih dahulu. Jangan kuantitas," katanya. (*)
Khofifah: YTPSNU Khadijah Surabaya Tetap Berkurikulum Nasional
Rabu, 8 Februari 2012 20:21 WIB