PT BBS Bojonegoro Usahakan Peroleh Gas Jambaran
Selasa, 7 Februari 2012 10:22 WIB
Bojonegoro - PT Bangkit Bangun Sarana (BBS), BUMD Pemkab Bojonegoro, Jatim, masih mengusahakan memperoleh pasokan gas lapangan Jambaran Blok Cepu, sebagai usaha menunjang pendirian pabrik pupuk di wilayah setempat.
"Kami masih memproses, agar bisa memperoleh pasokan gas secara tetap dari lapangan Jambaran, untuk mendukung pendirian pabrik pupuk," kata Direktur PT BBS, Deddy Affidick, Selasa.
Ia menyebutkan, Bupati Bojonegoro, Suyoto, sebelumnya sudah mengajukan permohonan kepada BP Migas, agar bisa mendapatkan pasokan gas lapangan Jambaran Blok Cepu.
Menurut dia, untuk mendukung kelangsungan pabrik pupuk yang akan didirikan bekerja sama dengan PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), dibutuhkan pasokan gas berkisar 85-90 juta kaki kubik/hari, dengan waktu selama 12 tahun.
"Perhitungan 12 tahun itu, untuk mengamankan investasi yang dikeluarkan dalam mendirikan pabrik pupuk. Kalau hanya dua tahun, jelas investasi tidak akan kembali," paparnya.
Deddy optimistis, pengajuan mendapatkan pasokan gas dari lapangan Jambaran tersebut, bisa disetujui BP Migas. Ini menggingat Bojonegoro, merupakan daerah penghasil gas lapangan Jambaran, selain itu juga kebijaksanaan Pemerintah, pemanfaatan gas untuk pupuk masuk prioritas.
Hanya saja, lanjutnya, proses bisa mendapatkan pasokan gas lapangan Jambaran, tidak bisa dilakukan dengan cepat. Sebab, lapangan Jambaran Blok Cepu di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, juga belum di eksploitasi, selain itu, juga menunggu prioritas dalam pengelolaan gas lapangan Jambaran.
"Kami tetap optimistis bisa mendapatkan pasokan gas lapangan Jambaran, dengan perhitungan Bojonegoro sebagai daerah penghasil dan pemanfaatan gas untuk pupuk, tapi tidak bisa dalam satu atau dua pekan sudah ada kepastian, " katanya, menjelaskan.
PT Pusri bekerja sama dengan PT BBS, BUMD milik pemkab setempat, telah menandatangani nota kesepahaman pendirian pabrik pupuk dengan investasi sebesar Rp5 triliun, pada 31 Maret 2011.
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan Arifin Tasrip dan Direktur Umum PT BBS, Deddy Affidick."Sepanjang lancar, dalam empat tahun pembangunan pabrik pupuk sudah rampung," kata Direktur PT Pupuk Sriwidjaja, Arifin Tasrip.
Menurut dia, dengan dibangunnya pabrik pupuk di Bojonegoro tersebut, akan mampu memasok kekurangan kebutuhan pupuk Urea di Jatim dan Jateng yang selama ini dipasok dari luar daerah.(*).