Blitar (ANTARA) - Ketua Umum PP Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan terima kasihnya pada seluruh guru TK dan PAUD Muslimat NU dan Aisyiyah yang telah berdedikasi penuh dalam membentuk karakter unggul bangsa.
“Terima kasih atas dedikasi yang luar biasa para guru TK dan PAUD di lembaga jaringan Muslimat NU dan Aisyiyah. Panjengan semua adalah para pembentuk generasi unggul bangsa di masa depan,” kata Khofifah saat silaturahim dengan Guru-Guru TK dan PAUD Muslimat NU dan Aisyiyah se-Kota Blitar, seperti keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Menurutnya, peran guru TK dan PAUD sangat strategis karena memberikan dasar pendidikan di usia emas atau golden age seorang anak, sehingga akan membentuk karakter yang unggul dan hebat di masa depan.
"Semoga semua guru sehat, bahagia, sejahtera. Insya Allah apa yang panjengan semua dedikasikan menjadi jariyah kita semua. Aamiin," kata Khofifah.
Terutama saat ini Indonesia sedang menyongsong Indonesia Emas 2045. Bahkan Presiden Joko Widodo juga telah memberikan ancang-ancang agar bagaimana kemajuan Indonesia Emas bisa dipercepat.
Dikatakannya, Indonesia Emas bisa dicapai jika kualitas pendidikan yang masuk dalam elemen penting Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bisa ditingkatkan.
Karena, lanjut Khofifah, jika bicara kemajuan tidak bisa lepas dari peningkatan aspek kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan juga kualitas IPM yang salah satu tolok ukurnya adalah pendidikan.
"Namun yang lebih penting dari itu, dalam menyongsong Indonesia Emas, kita tak hanya butuh generasi yang pintar saja, tapi juga benar. Maka di sinilah peran guru TK dan PAUD untuk memasukkan nilai-nilai kejujuran, kemandirian, tanggung jawab dan integritas," ujar Khofifah.
Pada usia dini, kata dia, hal itu bisa diajarkan dari yang sangat sederhana. Namun akan membentuk kebiasaan dan akan menjadi karakter untuk bekalnya di usia dewasa.
Khofifah juga mengajak seluruh elemen untuk menjaga persatuan dan persaudaraan.
Pilkada serentak ini menjadi yang kali pertama digelar di Indonesia. Tak hanya pemilihan gubernur, namun 38 kabupaten kota di Jatim juga akan melakukan pemilihan kepala daerahnya masing-masing.
“Baik kabupaten Blitar maupun kota Blitar calonnya lebih dari satu. Artinya persaudaraan menjadi hal penting yang harus kita jaga bersama. Tugas kita untuk menjaga ketertiban bersama,” ujarnya.