Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Jatim dalam menghadapi potensi bencana.
“Sebagian besar daerah di Jatim merupakan daerah rawan bencana, maka saya menegaskan pentingnya optimalisasi penguatan sistem kesiapsiagaan, penanganan darurat, dan pemulihan pasca-bencana,” ujarnya saat Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2025 di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, seperti keterangan diterima di Surabaya, Kamis.
Ia mengharapkan kegiatan yang berlangsung pada 20–23 Juli 2025 mampu meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat terhadap pentingnya penanggulangan bencana, termasuk melalui pendekatan budaya sebagai sarana edukasi.
“Kita optimis Jatim bisa jadi teladan dan pusat pembelajaran penanggulangan bencana di kawasan timur Indonesia. Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Jatim harus tidak hanya maju secara ekonomi, tetapi juga aman, nyaman, dan berkelanjutan,” katanya.
Ia juga menyampaikan apresiasi khusus kepada petugas BPBD dari seluruh kabupaten/kota atas dedikasi dan kerja keras mereka sebagai garda terdepan saat terjadi bencana.
“Semoga panjenengan (anda) tetap sehat dan terus memberikan pengabdian terbaik. Ketika panjenengan berada di area bencana, iInsyaallah pahala dan jariah akan memudahkan menuju surga Allah SWT,” ujarnya.
Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK RI Lilik Kurniawan yang hadir pada kegiatan itu, mengapresiasi upaya Pemprov Jatim dalam membangun budaya tangguh bencana.
“Guna mewujudkan budaya tangguh bencana diperlukan kolaborasi top-down dan bottom-up dari pemerintah dan masyarakat,” katanya.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jatim Gatot Soebroto menyebutkan kegiatan diikuti 440 peserta berasal dari 37 kabupaten/kota, kecuali Kota Mojokerto.
“Tujuannya adalah menjaga sinergi antar-instansi serta mengecek keterampilan, kecakapan personel, dan kondisi peralatan yang dimiliki,” ucapnya.
Berbagai lomba digelar selama kegiatan ini, antara lain lomba chainsaw, penataan logistik, yel-yel, pendirian tenda, jungle rescue, hingga partisipan terbaik. BPBD Kabupaten Jember ditetapkan sebagai juara umum.
BPBD Provinsi Jatim juga menerima penghargaan dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) RI atas komitmen dalam menyelenggarakan Gelar Peralatan Kebencanaan selama dua tahun berturut-turut.
