Jakarta (ANTARA) - Kompetisi IBL 2024 disebut-sebut sebagai salah satu musim paling istimewa dalam sejarah liga dengan kehadiran pemain-pemain bintang yang membuat persaingan semakin sengit.
Berdasarkan data dari laman resmi IBL, sebanyak 238 pemain terdaftar untuk berlaga di musim ini, terdiri dari 176 pemain lokal, 73 pemain asing, empat pemain naturalisasi, dan satu pemain heritage atau keturunan Indonesia.
Rata-rata usia pemain yang berlaga adalah 26,7 tahun, dengan pemain tertua adalah Kelly Purwanto dari Amartha Hangtuah Jakarta yang berusia 41 tahun, dan pemain termuda adalah Dame Diagne dari Satria Muda yang baru berusia 19 tahun.
Kehadiran pemain asing dengan latar belakang beragam menjadi daya tarik di IBL musim 2024. Para pemain asing ini datang dari 13 negara berbeda dengan pengalaman bermain di 29 liga internasional.
Peraturan baru IBL terkait kontrak pemain asing yang lebih longgar mengubah jalannya bursa transfer dengan datangnya para pemain asing yang lebih berkualitas. Pada musim IBL 2024, sejumlah tim diperkuat oleh delapan mantan pemain NBA dan 10 pemain berpengalaman di EuroLeague.
Di antara para pemain lokal, nama-nama besar seperti Abraham Damar Grahita yang kini memperkuat Satria Muda, Abraham Renoldi Wenas di Bali United, serta Fisyaiful Amir yang kembali ke Hangtuah setelah cedera menjadi sorotan utama.
Baca juga: IBL 2024: Ajang ini pecahkan rekor penonton terbanyak sepanjang sejarah
Selain itu, Yudha Saputera di Prawira Bandung dan Kaleb Ramot Gemilang di Dewa United juga memberikan kontribusi bagi timnya masing-masing pada musim ini.
Sedangkan dari deretan pemain asing, Kentrell Barkley dari Kesatria Bengawan Solo, Stephen Hurt dari Pacific Caesar Surabaya, dan Le'Bryan Nash dari RANS Simba Bogor menjadi nama-nama yang layak diperhitungkan. Tak hanya itu, kehadiran mantan pemain NBA seperti Jordan Adams di Dewa United, K. J. McDaniels di Pelita Jaya, dan Jabari Bird di Rajawali semakin menambah semaraknya persaingan di IBL 2024.
Salah satu bukti ketatnya persaingan musim ini adalah gelar individu yang diraih oleh pemain dari berbagai tim. Kentrell Barkley dari Kesatria berhasil meraih gelar MVP liga, sementara Abraham Damar Grahita dari Satria Muda dinobatkan sebagai Local MVP.
Gelar Sixth Man of The Year jatuh kepada Hans Abraham dari Prawira Bandung dan Avin Kurniawan dari Bima Perkasa Jogja meraih Most Improved Player. Muhammad Reza Fahdani Guntara kembali menunjukkan kehebatannya sebagai Defensive Player of The Year bersama tim barunya, Pelita Jaya. Sedangkan gelar Rookie of The Year berhasil disabet oleh Radithyo Wibowo dari Dewa United.
Persaingan yang merata di antara para pemain dan tim kontestan ini diharapkan dapat mendorong perkembangan bola basket di Indonesia ke depan. Selain itu, atmosfer persaingan yang semakin kompetitif juga diharapkan dapat terus berlanjut hingga musim-musim berikutnya untuk perkembangan liga bola basket tanah air.