Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul adalah kunci kemajuan ekonomi nasional, sehingga keberadaan SDM yang cerdas sekaligus nasionalis berperan dalam memajukan perekonomian Indonesia.
"Ada dua hal yaitu pilihan mereka mendahulukan produk lokal dalam transaksi jual-beli sehari-hari serta pengembangan lapangan kerja dalam negeri melalui keterlibatan mereka," kata Mendag dalam kunjungan ke dua sekolah di Mojokerto yaitu ke pembukaan Bursa Kerja di SMK Mutia Ngoro dan sosialisasi kecintaan produk dalam negeri di SMAN 1 Puri Mojokerto, Jawa Timur, Selasa.
Mendag mengemukakan pemanfaatan akses informasi untuk memantau perkembangan zaman akan mempermudah memahami terobosan apa yang sedang dibutuhkan.
"Bayangkan jika perekonomian di berbagai sektor diisi oleh anak muda yang cerdas dan kritis seperti kalian, maka pasti banyak inovasi yang bisa diterapkan," kata Mendag.
Ia mengatakan generasi muda adalah ujung tombak terciptanya inovasi yang bermanfaat yang akan berpengaruh pada kemajuan bangsa.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, di tengah tren turunnya usia produktif pada postur kependudukan pada banyak negara, Indonesia justru mengalami bonus demografi sekitar 70 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif, termasuk di dalamnya para siswa.
Sehingga, lanjutnya, dibutuhkan kerja sama lintas bidang untuk bersama mengoptimalkan potensi generasi muda agar sesuai kebutuhan dunia kerja.
"Kita harus bekerja sama untuk menjembatani para siswa dengan dunia kerja, serta menghadirkan banyak ruang untuk mereka mewujudkan potensi diri sepenuhnya," kata Mendag.
Ia mengapresiasi pihak sekolah baik SMK Mutia Ngoro maupun SMAN 1 Puri atas konsistensi mengupayakan pendidikan berkualitas, sehingga dapat terbentuk pola pikir yang kritis dan nasionalis, termasuk mengarahkan para siswa untuk bangga, bela, dan beli produk dalam negeri.
Untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing, lanjutnya, dibutuhkan talenta muda yang cerdas dan kompeten, baik saat mereka sedang menjadi konsumen dengan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, sebagai tenaga kerja yang penuh ketrampilan, hingga sebagai penyedia kerja yang jeli melihat peluang.
“Bukan hanya siap menjadi tenaga kerja yang profesional, tetapi juga jeli melihat peluang dan strategis memanfaatkan berbagai kemudahan dan perkembangan teknologi untuk berwirausaha, supaya mampu membuka banyak lapangan pekerjaan,” ujar Mendag.
Ia berpesan agar para pelajar menggunakan waktu dengan bijak serta produktif, misalnya menambah ketrampilan, memperluas pertemanan, dan juga beribadah. Selain itu mereka didorong untuk memanfaatkan peluang dengan berani dan percaya diri.
“Kesuksesan itu milik siapapun yang mau mencoba dan tidak lelah berusaha. Jadilah anak muda yang tidak mudah menyerah,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.
"Ada dua hal yaitu pilihan mereka mendahulukan produk lokal dalam transaksi jual-beli sehari-hari serta pengembangan lapangan kerja dalam negeri melalui keterlibatan mereka," kata Mendag dalam kunjungan ke dua sekolah di Mojokerto yaitu ke pembukaan Bursa Kerja di SMK Mutia Ngoro dan sosialisasi kecintaan produk dalam negeri di SMAN 1 Puri Mojokerto, Jawa Timur, Selasa.
Mendag mengemukakan pemanfaatan akses informasi untuk memantau perkembangan zaman akan mempermudah memahami terobosan apa yang sedang dibutuhkan.
"Bayangkan jika perekonomian di berbagai sektor diisi oleh anak muda yang cerdas dan kritis seperti kalian, maka pasti banyak inovasi yang bisa diterapkan," kata Mendag.
Ia mengatakan generasi muda adalah ujung tombak terciptanya inovasi yang bermanfaat yang akan berpengaruh pada kemajuan bangsa.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, di tengah tren turunnya usia produktif pada postur kependudukan pada banyak negara, Indonesia justru mengalami bonus demografi sekitar 70 persen penduduk Indonesia adalah usia produktif, termasuk di dalamnya para siswa.
Sehingga, lanjutnya, dibutuhkan kerja sama lintas bidang untuk bersama mengoptimalkan potensi generasi muda agar sesuai kebutuhan dunia kerja.
"Kita harus bekerja sama untuk menjembatani para siswa dengan dunia kerja, serta menghadirkan banyak ruang untuk mereka mewujudkan potensi diri sepenuhnya," kata Mendag.
Ia mengapresiasi pihak sekolah baik SMK Mutia Ngoro maupun SMAN 1 Puri atas konsistensi mengupayakan pendidikan berkualitas, sehingga dapat terbentuk pola pikir yang kritis dan nasionalis, termasuk mengarahkan para siswa untuk bangga, bela, dan beli produk dalam negeri.
Untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berdaya saing, lanjutnya, dibutuhkan talenta muda yang cerdas dan kompeten, baik saat mereka sedang menjadi konsumen dengan mengutamakan penggunaan produk dalam negeri, sebagai tenaga kerja yang penuh ketrampilan, hingga sebagai penyedia kerja yang jeli melihat peluang.
“Bukan hanya siap menjadi tenaga kerja yang profesional, tetapi juga jeli melihat peluang dan strategis memanfaatkan berbagai kemudahan dan perkembangan teknologi untuk berwirausaha, supaya mampu membuka banyak lapangan pekerjaan,” ujar Mendag.
Ia berpesan agar para pelajar menggunakan waktu dengan bijak serta produktif, misalnya menambah ketrampilan, memperluas pertemanan, dan juga beribadah. Selain itu mereka didorong untuk memanfaatkan peluang dengan berani dan percaya diri.
“Kesuksesan itu milik siapapun yang mau mencoba dan tidak lelah berusaha. Jadilah anak muda yang tidak mudah menyerah,” ujar Mendag Zulkifli Hasan.