Surabaya (ANTARA) - PLN Nusantara Power (PLN NP) melalui anak usahanya PLN Nusantara Renewables (PLN NR) mengoptimalkan Waduk Karangkates, Malang, Jawa Timur, untuk mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung berkapasitas 100 MWac.
Langkah strategis dalam mendukung percepatan transisi energi dan peningkatan kapasitas energi bersih di Indonesia tersebut dilakukan bersama GD Power melalui penandatanganan Letter of Intent (LoI).
“Pembangunan PLTS Terapung Karangkates akan memanfaatkan luasan permukaan Waduk Karangkates,” kata Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, di Surabaya, Jatim, Selasa
Saat ini waduk itu telah dimanfaatkan PLN NP untuk mengoperasikan PLTA Sutami dengan kapasitas 3 x 35 MW, dan melalui pengembangan PLTS terapung maka akan memaksimalkan pemanfaatan waduk Sutami sebagai sumber energi terbarukan.
Proyek tersebut juga menambah portofolio pembangkit energi baru terbarukan (EBT) PLN NP melalui PLN NR yang sebelumnya telah mengembangkan PLTS Terapung Cirata 145 MWac, sinkronisasi PLTS IKN 10 MW, dan dilanjutkan menuju 50 MW.
Baca juga: Perum Jasa Tirta I dan PT PLN NP kolaborasi tanam 10 ribu bibit pohon
Bahkan juga terhadap berbagai proyek energi terbarukan lainnya yang terus diakselerasi progresnya seperti PLTS Terapung Tembesi, PLTA Batang Toru, dan PLTB Tanah Laut.
Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menuturkan pengembangan berbagai pembangkit EBT menjadi komitmen PLN NP Group dalam membantu pemerintah mencapai target bauran energi terbarukan.
“Dengan memanfaatkan potensi waduk yang ada, kami tidak hanya menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional,” ujar Rully.
Authorized Representative GD Power Zhao Zhigang mengatakan pengembangan dan pemanfaatan energi bersih menjadi target utama pemerintah dan perusahaan di seluruh dunia.
Hal itu tak lepas dari tantangan perubahan iklim yang kini semakin nyata, sehingga GD Power siap berkolaborasi dengan setiap pemangku kepentingan untuk menyukseskan proyek PLTS Terapung Karangkates.
"Kami berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan prinsip keterbukaan, kerja sama saling menguntungkan, dan partisipasi aktif dalam setiap tahapan operasional pembangunan," kata Zhao.