Jakarta (ANTARA) - Jannik Sinner mengangkat trofi ATP Masters ketiganya saat petenis nomor satu dunia itu mengalahkan Frances Tiafoe 7-6 (7/4), 6-2 untuk memenangi Cincinnati Open, Senin waktu setempat atau Selasa WIB.
Unggulan teratas asal Italia itu harus bersabar di set pertama sebelum mendominasi pertandingan di set kedua.
Tiafoe, yang permainannya meredup setelah kalah pada tiebreak set pertama, masih mampu tampil impresif.
Baca juga: Cincinnati Open: Sabalenka bekuk Pegula untuk raih gelar
Petenis Amerika, yang masuk ke peringkat 20 besar, itu menyelamatkan tiga match point sebelum Sinner merebut gelar ke-15 dalam kariernya.
Cincinnati merupakan trofi kelima tahun 2024 bagi Sinner yang memulai musim dengan gelar Australian Open.
"Saya senang, ini adalah minggu yang sangat sulit. Itu sulit secara mental tetapi saya mencoba melakukan yang terbaik," kata Sinner, seperti disiarkan AFP, Selasa.
"Frances dan saya sama-sama lelah setelah semifinal dan ada banyak ketegangan."
"Saya senang bisa menjaga level saya di momen-momen penting. Saya menangani situasi di lapangan dengan baik," ujar petenis berusia 23 tahun itu.
"Ada banyak pasang surut, tapi itu normal. Di momen-momen besar di setiap pertandingan saya bermain bagus."
Sinner akan memulai US Open pada 26 Agustus sebagai favorit utama, unggul lebih dari 2.000 poin dari peringkat dua dunia Novak Djokovic.
Melawan Tiafoe, Sinner mencetak 29 pukulan winner, termasuk 13 ace dan mematahkan servis lawannya itu sebanyak dua kali dari delapan percobaan.
"Saya benar-benar lelah," kata Tiafoe kepada Sinner di depan net setelah babak final.
"Saya tidak terbiasa memainkan begitu banyak pertandingan seperti kalian, orang-orang besar. Permainan yang bagus."
Keduanya berduel selama hampir satu jam di set pembuka, dengan Sinner unggul 10 kali dalam perjalanan menuju tiebreak.
Satu celah Tiafoe di pertahanan sudah cukup untuk memberikan Sinner dua peluang set point, yang pertama dikonversi oleh unggulan teratas itu untuk memimpin lebih awal.
Tiafoe kehilangan servisnya untuk memulai set kedua saat performanya mulai turun, sementara Sinner mencapai break ganda pada gim kelima yang berlangsung lebih dari 10 menit dengan tujuh deuce.
Unggul 4-1, Sinner masih harus berjuang, sebab Tiafoe berhasil menyelamatkan tiga match point untuk naik menahan Sinner sebelum ia menyelesaikan pertandingan satu gim kemudian.
Sinner menjadi juara termuda di Cincinnati sejak Andy Murray pada 2008.