Jakarta (ANTARA) -
Kemudian untuk kompetisi beregu ITFI (International Team Field Investigation), Maria menjelaskan Sanny Onggiesty Dassaniya berhasil meraih medali perunggu. Selanjutnya pada kompetisi beregu ESP (Earth System Project), medali perak berhasil diraih Mujib Ahmad Kurniawan (SMA Negeri 1 Kudus) serta tiga medali perunggu diraih oleh Sanny Onggiesty Dassaniya, Ammara Shifa Andini, dan Thomas Chrisant Denen.
Maria juga menjelaskan siswa-siswi yang mewakili Indonesia pada IESO tahun ini sebelumnya merupakan siswa yang dijaring dari pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) Bidang Ilmu Kebumian Tahun 2023. Para siswa tersebut menjalani seleksi dan pembinaan tiga tahap yang difasilitasi oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Kemendikbudristek.
Pada ajang IESO 2024, Tim Olimpiade Kebumian Indonesia didampingi oleh Ichsan Ibrahim dari STMIK Indonesia Mandiri (Leader Mentor), Yan Restu dari Universitas Gadjah Mada (Mentor) dan Ergy Amar Rifqi dari Pusat Prestasi Nasional (Observer).
Koordinator Pembina IESO Ichsan Ibrahim mengatakan para siswa sudah berjuang dengan gigih untuk bisa membawa pulang medali ke tanah air.
“Alhamdulillah berlangsung dengan baik. Siswa kita bisa mengikuti lomba dengan sehat dan sungguh-sungguh. Setelah berakhirnya lomba ini tidak berarti mereka berhenti untuk belajar tentang earth science. Mereka diharapkan menjadi saintis ilmu kebumian di masa depan yang bisa berkolaborasi secara internasional,” ujar Ichsan.
Sebagai informasi, International Earth Science Olympiad (IESO) ke-17 diselenggarakan pada 7 hingga 16 Agustus 2024 di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok. Peking University (PKU) menjadi tuan rumah penyelenggara tahun ini, dengan tema “Big Data for Our Earth” dan diikuti 34 negara peserta dan 1 negara pemantau.