Puluhan Petani Bunga Mawar Kota Batu Merugi
Jumat, 27 Januari 2012 14:46 WIB
Batu - Puluhan petani bunga mawar di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, merugi sebab hasil tanamannya tidak bisa dipanen sepenuhnya akibat terkena angin kencang yang melanda kawasan itu dalam beberapa hari terakhir.
Salah satu petani setempat, Muhammad Bukhori, Jumat mengatakan, dari total lahan miliknya yang mencapai 10 hektare, 75 persennya rusak akibat angin kencang.
Sehingga hasil panen yang biasanya mencapai 700 tangkai, menurun menjadi 250 tangkai akibat kerusakan terkena angin kencang.
Bukhori menjelaskan, kerusakan bunga mawar terjadi pada mawar yang siap potong serta kuncup mawar yang akan berubah menjadi bunga.
"Kondisi mawar yang rusak mengakibatkan harga mawar di pasaran juga mengalami penurunan, dari Rp1.000/tangkai menjadi Rp500/tangkai," katanya.
Selain itu, Bukhori mengaku, akibat kondisi mawar rusak pihaknya tidak bisa memenuhi pesanan yang datang dari berbagai daerah seperti Surabaya, Jakarta dan Semarang.
Pemesanan mawar, digunakan oleh para konsumen untuk menyambut perayaan "Valentine" pada bulan Februari mendatang.
"Kita tidak bisa memenuhi pesanan untuk perayaan Valentine nanti, sebab pada bulan ini sebagian besar bunga mawar mengalami kerusakan," katanya.
Petani lain, Sutrisno mengatakan hal yang sama, sebab angin kencang tersebut merusak pula sebagian bunga mawarnya.
"Biasanya konsumen dari sejumlah daerah membeli mawar dengan kualitas bagus, namun dengan kondisi jumlah bunga yang dipanen sedikit, maka hanya cukup dijual di pasaran Kota Batu," katanya.
Pihaknya berharap, angin kencang yang melanda kawasan Malang Raya bisa segera reda, agar para petani tidak terus terusan merugi, apalagi biaya perawatan cukup tinggi.(*)