Surabaya (ANTARA) - PT PAL Indonesia bersama Universitas Pertahanan (UNHAN) membangun 16 rumah apung, 12 rumah panggung, dan lapangan futsal terapung bagi masyarakat Muara Angke, Jakarta Utara, yang sering terdampak banjir rob.
CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod menyatakan, pembangunan tersebut dilakukan hanya dalam waktu kurang dari sebulan sebagai solusi hunian bagi masyarakat pesisir sesuai inisiasi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Proyek ini bukan sekadar pembangunan fisik tetapi juga sebuah wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat,” katanya di Surabaya, Jawa Timur, Jumat.
Program ini dimulai dengan melakukan mitigasi permasalahan yang sering kali dihadapi masyarakat terdampak banjir rob di kawasan pesisir pantai Pluit Jakarta Utara sehingga diketahui ketinggian luapan air bisa mencapai satu meter.
Rumah apung dirancang khusus oleh engineer dalam negeri untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan yang rawan pasang surut air laut.
Selain itu, rumah apung ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern seperti solar panel 1.500 watt, tandon air 1.700 liter, pompa air, bio septic tank, grease trap, dan fasilitas komplementer lainnya.
Kaharuddin berharap rumah apung ini dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir termasuk memberikan mereka akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan peluang ekonomi.
Upaya PT PAL Indonesia dan UNHAN pun diapresiasi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang mengatakan bahwa program tersebut merupakan pilot project membuat permukiman di kawasan terendam air.
“Kami membuat prototipe rumah apung dan panggung lengkap dengan solar panel dan septic tank agar dapat meningkatkan kualitas hidup sebagian warga kita," kata Prabowo.
PAL bangun rumah apung bagi masyarakat pesisir terdampak banjir rob
Jumat, 16 Agustus 2024 21:47 WIB