Madiun (ANTARA) - Kerto Embo merupakan sebuah wilayah afdeling kawasan perkebunan kopi PT Perkebunan Kandangan Pulosari Panggungsari. Berada di Dusun Kandangan, Desa Kare, Kecamatan Kare Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Dari Kota Madiun berjarak sekitar 40 kilometer, yang sebagian besar merupakan jalan tanjakan. Hanya sekitar empat kilometer jalan menurun sebelum mencapai Kerto Embo yang merupakan kawasan cekungan lereng Gunung Wilis.
Sebuah sungai kecil mengalirkan air jernih gemericik di antara bebatuan besar khas pegunungan. Air terjun setinggi 15 meter tak pernah kering sepanjang tahun, meskipun pada puncak musim kemarau. Di dekat air terjun terdapat tebing vertikal setinggi 70 meter.
Di tebing itulah sejumlah pecinta alam dari Madiun dan daerah sekitar akan membentangkan Bendera Merah Putih berukuran 9 X 6 meter untuk memperingati HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI, Sabtu (17/8) mendatang.
Sejak Rabu (14/8) sejumlah pecinta alam sudah berada di lokasi untuk melakukan persiapan. Selanjutnya para pecinta alam lainnya menyusul kemudian Kamis dan Jumat untuk memperkuat tim dalam melakukan persiapan pembentangan bendera dan upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI.
Sekretaris Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Madiun yang sekaligus sebagai pengawas kegiatan Ahmadi, Kamis, mengatakan, sudah ada enam orang mahasiswa pecinta alam (Mapala) dan dua orang anggota FPTI yang berada di lokasi untuk melakukan persiapan awal.
“Enam anggota Mapala Bhiraswara Universitas Merdeka Madiun sudah berada di lokasi untuk melakukan kegiatan persiapan awal sejak Rabu. Hari ini Kamis dua orang lagi anggota menyusul berangkat ke sana,” kata Ahmadi, Kamis (15/8)
Anggota Mapala dan FPTI yang sudah di lokasi, menurut dia, akan melakukan perintisan jalur, kapling tempat untuk tenda peserta, pemasangan tali pengaman dan tali untuk pengibaran Bendera Merah Putih.
Para pegiat panjat tebing yang terlibat dalam pembentangan bendera, akan melakukan gladi kotor dan bersih pada Jumat. Sehingga seluruhnya berkemah di sana hingga Minggu.
“Teman-teman yang lebih dahulu berangkat sudah mulai melakukan kegiatan persiapan, antara lain perintisan jalur, kapling tempat tenda, tempat peralatan dan dapur,” jelasnya.
Kegiatan upacara dan pembentangan Bendera Merah Putih pada Sabtu (17/8) mendatang, rencananya akan diikuti peserta dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun dan Magetan.
Selain pembentangan bendera, juga akan digelar latihan gabungan vertical rescue. Latihan gabungan yang akan dilakukan di air terjun Kerto Embo diperuntukkan bagi anggota mapala baru di wilayah Madiun dan sekitarnya.
Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI yang akan digelar di tebing itu adalah yang kedua kalinya. Pada peringatan HUT ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus tahun lalu di tempat itu juga dilakukan upacara dengan membentangkan Bendera Merah Putih berukuran 9 X 6 meter pada ketinggian 50 meter.
Pada tahun lalu kegiatan yang sama diikuti 70 orang peserta dari anggota FPTI, mahasiswa pecinta alam (mapala), siswa pecinta alam (sispala), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), anggota Polri dan masyarakat umum.
Mengapa para pecinta alam itu melakukan kegiatan di pelosok pegunungan yang jauh dari permukiman? “Ini merupakan wujud syukur penggiat alam bisa ikut memperinggati hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Selain itu menjadi ajang silaturahmi antarpegiat alam wilayah Madiun dan sekitarnya,” ujar Ahmadi.
Dengan melakukan kegiatan di alam pegunungan seperti itu mereka bisa bereuni, sekaligus mencari potensi daerah sekitar yang bisa dijadikan tempat latihan panjat tebing alam.
Siapa saja yang akan mengikuti kegiatan upacara dan pembentangan Bendera Merah Putih di tebing tersebut? Kegiatan itu rencananya diikuti 150 orang terdiri perwakilan organisasi, pelajar pecinta alam, mahasiswa, instansi sipil dan militer, serta masyarakat umum.(*)