Surabaya (ANTARA) -
Dai muda Ustadz Syam Elmarusy mengingatkan Generasi Z Islami (GenZI) untuk bersyukur dan bertakwa atau pasrah kepada Allah SWT untuk menghindari pemikiran berlebihan atau overthinking.
"Overthinking itu sikap yang berlebih-lebihan, segala yang berlebihan itu nggak baik," kata pemilik nama lengkap Syamsuddin Nur Makka itu dalam agenda bulanan Majelis Subuh GenZI (MSG) di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS), Minggu.
Dalam MSG ke-11 bertema "Merdeka dari Overthinking" di hadapan ribuan GenZI yang diawali dengan Shalat subuh berjamaah dan Khotmil Qur'an yang dipandu KHA Muzakky Al-Hafidz (Imam Besar MAS) itu, Ustadz Syam menjelaskan syukur itu tidak terkait dengan jumlah atau kuantitas.
"Bersyukur itu sikap yang penting untuk merdeka dari overthinking, karena fokus pada apa yang ada, bukan rakus. Syukur itu bukan jumlah tapi berkah atau kualitas. Kalau rezeki banyak tapi untuk narkoba, judi online (dalam jaringan), dan kemaksiatan itu overthinking," katanya.
Cara lain untuk tidak overthinking adalah jangan perfeksionis atau selalu ingin sempurna. "Jangan terlalu berharap untuk sempurna, karena Nabi Muhammad yang manusia sempurna saja pernah beberapa kali ditegur Allah SWT," kata pendakwah yang tinggal di Jakarta itu.
Solusi lain lagi, takwa, pasrah atau berserah diri kepada Allah. "Kadang masalah itu bukan kenyataan yang jelek, tapi masalah itu terkadang merupakan cara Allah untuk menyelamatkan kita. Yakinlah, kalau kita pasrah kepada Allah, Allah pasti bersama kita," katanya.
Dalam MSG seri ke-11 yang dihadiri Ketua BPP MAS DR KHM Sudjak MAg dan perwakilan Bank Jatim Syariah itu, Ustadz Syam sempat ditanya sejumlah GenZI Jamaah MAS, diantaranya bagaimana bila terjadi perbedaan pendapat dengan orang tua dan ibadah tertinggi dalam Islam.
"Kalau berbeda dengan orang tua, teladani sikap Nabi Ibrahim yang tetap mengajak bicara dengan lembut, tapi kalau orang tua tidak berubah, maka kembalikan ke Allah, karena mungkin apa yang terjadi adalah terbaik bagi Allah," kata ustadz milenial itu.