Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong Palang Merah Indonesia (PMI) dan pihak terkait untuk mengembangkan program fraksionasi plasma lokal, guna mengurangi kebutuhan plasma impor.
Hal itu disampaikan Wapres Ma'ruf dalam sambutannya pada acara Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial Kepada Para Donor Darah Sukarela 100 kali atau lebih selama tahun 2019-2022, di Jakarta, Senin.
"Saya mendapat laporan bahwa saat ini kita masih bergantung pada impor produk obat turunan plasma yang dibuat dari plasma darah manusia. Saya mendorong PMI dan lembaga terkait untuk terus mengembangkan program fraksionasi plasma lokal yang dapat mengurangi kebutuhan plasma impor," ujar Wapres.
Wapres Ma'ruf berharap inovasi tersebut dapat memastikan akses berkelanjutan terhadap ketersediaan darah dan produk darah yang lebih aman dan andal di Indonesia.
Baca juga: Wapres apresiasi Densus 88 tangkap terduga teroris di Kota Batu
Wapres juga mendorong PMI dan pihak terkait untuk menggencarkan sosialisasi dan promosi tentang pentingnya donor darah kepada masyarakat.
Ia mencermati saat ini, stok darah di Unit Donor Darah PMI di seluruh Indonesia baru mencapai sekitar 91.000 kantong. Sedangkan jumlah ideal ketersediaan darah adalah 2,5 persen dari jumlah penduduk, yang artinya Indonesia harus memiliki stok sekitar 7 juta kantong darah per tahun.
"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih perlu terus meningkatkan donor darah agar stok darah minimal terpenuhi," jelasnya.
Dia menyampaikan, kesadaran dan partisipasi pendonor yang tinggi akan memperkuat solidaritas kemanusiaan dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap dampak bencana dan krisis kesehatan.
Ia juga meminta peningkatan edukasi dan pengetahuan tentang kegiatan palang merah.
Menurutnya, PMI harus mulai menyasar generasi muda untuk ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan PMI, dengan cara memanfaatkan media sosial dan grafis yang menarik untuk menumbuhkan minat untuk melakukan donor darah.
"Perkuat kolaborasi intensif antara kementerian dan lembaga agar keamanan dan ketersediaan darah terjamin. Kolaborasi juga harus melibatkan Kementerian Kesehatan, BPOM, dan Kementerian Sosial. Bersama kita harus dapat menjaga stok produk darah dan meningkatkan upaya pemenuhan kebutuhan darah," jelasnya.
Selanjutnya, Wapres mendorong pelibatan kalangan dunia usaha atau organisasi masyarakat dalam kegiatan donor darah.
Dia menekankan media yang dimiliki oleh para pelaku usaha dan organisasi masyarakat dapat menjadi wadah untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas sekaligus memotivasi publik agar terlibat dalam program sosial kemanusiaan.
Penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 128/TK/2019 dan Keppres Nomor 35/TK/2021 tentang Penganugerahan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial.
Pada kesempatan itu anugerah Satyalancana Kebaktian Sosial diserahkan kepada 1.591 orang masyarakat, yang telah mendonorkan darahnya 100 kali atau lebih.
"Selamat kepada seluruh pendonor darah sukarela yang menerima penghargaan Tanda Kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial hari ini. Penerima penghargaan ini adalah orang-orang hebat yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 100 kali, yang berarti telah memberikan 25-30 liter selama kurang lebih 20-30 tahun hidupnya," kata Wapres.
Wapres Ma'ruf berharap penganugerahan Satyalancana Kebaktian Sosial dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi masyarakat untuk turut membantu orang-orang yang membutuhkan darah, dan menjadikan kegiatan donor darah sebagai sebuah kebiasaan yang rutin dalam kehidupan sehari-hari.
Wapres Ke-10 dan Ke-12 sekaligus Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyampaikan para pendonor darah penerima Satyalancana Kebaktian Sosial berasal dari 26 provinsi.
"Provinsi dengan pendonor darah terbanyak selalu Jawa Timur," kata Jusuf Kalla.
Ma'ruf Amin mendorong pengembangan program fraksionasi plasma lokal
Senin, 5 Agustus 2024 12:38 WIB