Permintaan Tinta Printer Meningkat
Rabu, 18 Januari 2012 16:24 WIB
Surabaya - Permintaan tinta printer pasar nasional mengalami peningkatan setiap tahun karena semakin besarnya penggunaan perangkat komputer hingga "digital printing" di Indonesia.
"Untuk menjawab permintaan pasar kami berupaya terus melakukan inovasi teknologi dalam meningkatkan kualitas dan mutu produksi," kata Direktur PT Veneta Indonesia Surabaya (VIS), Ronny Hartanto, ditemui dalam pengenalan pabrik remanufaktur inkjet dan toner, di Surabaya, Rabu.
Ia memprediksi, pada tahun ini pertumbuhan bisnisnya bisa mencatatkan kenaikan 15 persen dibandingkan tahun 2011. Apalagi, animo pasar Jawa Timur sampai Kawasan Indonesia Timur semakin prospektif pada tahun 2012.
"Hal tersebut karena ada peningkatan kebutuhan penggunaan barang teknologi informasi, kenaikan angka pembelian printer, cetak 'banner', spanduk, dan 'backdrop'," ujarnya.
Terkait fokus bisnisnya tahun 2012, ungkap dia, akan dilakukan dengan solusi biaya efektif remanufaktur inkjet dan toner yang menggabungkan produk berkualitas dan harga bersaing.
"Bahkan, dengan perluasan bisnis melalui pindah ke lokasi pabrik di Jalan Berbek Industri II Nomor 31 Sidoarjo semakin meningkatkan kapasitas produksi menjadi 200.000 cartridge per tahun. Apalagi, luas bangunan dan tanah pabrik ini mencapai 5.000 meter persegi," katanya.
Kalau sebelumnya, tambah dia, ketika berlokasi di Jalan Berbek Industri II Nomor 7 Sidoarjo pada tahun 2009 besaran kapasitas produksinya mencapai 60.000 cartridge per tahun. Di tempat yang lama, luas tanahnya hanya mencapai 2.400 meter persegi.
"Namun, angka itu mencakup distribusi produk inkjet, toner, dan lainnya," katanya.
Mengenai harga jual beragam produknya, ulas dia, selama Januari-Desember 2012 pihaknya berkomitmen tidak menaikkan harga meskipun saat ini harga bahan baku sudah mengalami peningkatan.
"Di samping itu, kami juga belum berencana memperluas pasar ekspor," katanya.
Faktor pemicunya, lanjut dia, dikarenakan sampai saat ini masih mengoptimalkan empat gerai yang ada di Malaysia. Sementara itu, untuk perluasan pasar di dalam negeri ditunjang oleh 150 gerai yang menjadi jaringannya selama ini.
"Dari 150 gerai, 100 gerai di antaranya milik kami dan sisanya merupakan milik pewaralaba," katanya.(*)