Nganjuk (ANTARA) - Perum Bulog mulai melakukan penyerapan gabah secara langsung ke beberapa gabungan kelompok tani (gapoktan) sebagai mitra budi daya tani di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Gapoktan itu di Desa Bukur, Desa Waung, Desa Sugihwaras dan Desa Sidoharjo dengan 33 hektare luasan panen sebagai bagian dari proyek percontohan program mitra tani di Kabupaten Nganjuk serta Kabupaten Kediri.
"Melalui program mitra tani, kami mendampingi para petani termasuk memperbaiki dan membantu mengatasi masalah mereka, seperti permasalahan dan kebutuhan pokok produksi, menjadi penjamin pembiayaan, sehingga mitra petani yang menjadi pemasok kami akan merasa terbantu,” kata Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi, di Desa Waung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, Rabu.
Pihaknya menjelaskan hal itu merupakan hasil dari kerja sama Perum Bulog dalam Program Mitra Tani sebagai wujud transformasi Bulog.
Bulog, kata dia lagi, mengemban visi sebagai pemimpin rantai pasok pangan terpercaya, sehingga Perum Bulog berupaya mengatasi masalah produksi pangan terutama beras melalui program huluisasi pasokan bernama Mitra Tani.
Dia menambahkan, dengan keunggulan menjangkau petani secara langsung, kerja sama ini akan dilakukan secara menyeluruh baik di daerah sentra produksi padi maupun di daerah lainnya.
"Ini untuk meningkatkan produktivitas sekaligus jaminan penyerapan gabah petani dalam negeri sesuai HPP dan atau harga pasar, sehingga kesejahteraan petani diharapkan bisa meningkat," kata dia.
Baca juga: Bulog Jatim tingkatkan kesejahteraan petani lewat "Mitra Tani"
Salah satu pengurus gapoktan di Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk Nurul Huda mengatakan Bulog juga memberikan pendampingan dalam program ini.
"Petani itu kan biasanya modal sendiri, kan ada keterbatasan modal untuk penanaman, pengelolaan serta perawatan padi. Tidak hanya dalam bantuan pemodalan saja, Bulog juga memberikan bantuan pendampingan agronomis mulai dari penanaman benih, perawatan padi dan sampai merekomendasikan tanaman padi sudah siap panen atau belum," kata dia lagi.
Pihaknya terbantu dengan program Mitra Tani tersebut. Petani mendapatkan pendampingan yang tentunya bermanfaat, sehingga budi daya tanamannya bisa menjadi lebih baik.
"Dengan adanya program kemitraan ini kami sebagai petani merasa terbantu dengan bantuan modal dan pendampingan agronomis yang sudah diberikan oleh Bulog dan nantinya dalam pengembalian modal ini, akan dikembalikan dalam bentuk hasil panen padi berupa setor padi ke Bulog," kata dia.
Salah satu petani di Desa Waung, Nganjuk, Aji Teguh menambahkan program ini sangat ditunggu petani.
"Kalau dulu kami kan masih cari-cari uang untuk biaya, mulai dari biaya-biaya untuk penyebaran benih, penanaman, perawatan padi sampai panen. Dengan adanya program kemitraan Bulog ini kami sudah tidak memikirkan biaya," kata dia.
Bulog, ujar dia lagi, sudah membantu petani dalam hal permodalan dan pendampingan supaya petani berhasil untuk melaksanakan kegiatan mulai penanaman sampai panen.