Petani Cabai di Madiun Merugi Akibat Jamur
Jumat, 13 Januari 2012 17:58 WIB
Madiun - Sejumlah petani cabai di sentra produksi Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun mengemukakan, hama jamur telah menyerang tanaman cabai mereka hingga rusak dan menimbulkan kerugian.
Seorang petani cabai setempat, Sunyoto, Jumat mengatakan, hama jamur tersebut menyerang akibat tingginya curah hujan selama beberapa pekan terakhir.
"Tingginya curah hujan membuat belasan hektare tanaman cabai milik petani di desa ini rusak. Tanaman cabai banyak yang mati akibat serangan hama jamur," ujar dia.
Menurut dia, luasan tanaman cabai yang terserang hama jamur mencapai 12 hektare lebih. Hama tersebut menyerang tanaman cabai siap panen.
Hama jamur ini menyerang bagian akar sampai batang tanaman hingga membuat daun dan buah cabai berguguran. Kondisi ini membuat hasil panen cabai petani mengalami penurunan hingga 50 persen lebih.
"Kami mengalami kerugian yang cukup banyak. Selain banyak tanaman yang mati, hasil panen kami juga menurun hingga 50 persen lebih," tutur Sunyoto.
Total lahan cabai di Desa Banjarsari Wetan mencapai 30 hektare. Para petani sudah berusaha membasmi hama jamur tersebut dengan penyemprotan pestisida. Namun, hama tersebut tidak mempan seiring dengan tingginya curah hujan akhir-akhir ini.
Hal yang sama terjadi pada lahan cabai di Desa Tanjungrejo, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun. Akibat curah hujan yang tinggi, buah cabai milik petani banyak yang busuk sebelum siap dipanen.
Salah satu petani cabai setempat Marimin, mengaku merugi pada musim tanam cabai kali ini. Hal ini karena banyak buah cabainya yang membusuk sebelum musim panen. Pihaknya terpaksa membuang cabainya yang busuk tersebut karena tidak dapat dipergunakan lagi.
"Musim hujan memang selalu membuat cabai rusak. Saya terpaksa membuang cabai saya karena tidak bisa digunakan lagi. Banyak yang busuk," kata Marimin.
Dalam sehari ia bisa membuang sekitar enam karung cabai busuk dari total 1 hektare lahan yang ia miliki. Jika hal ini berlanjut, dipastikan pihaknya akan merugi jutaan Rupiah.
Meski demikian, para petani mengaku tidak dapat berbuat banyak. Para petani berharap, pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pertanian memberikan perhatian berupa bantuan obat hama jamur ataupun pembagian benih ulang untuk menekan jumlah kerugian yang mereka alami.(*)