Surabaya (ANTARA) - Perkumpulan Pengusaha Busana (Persana) Kota Surabaya memperkenalkan beragam jenis batik khas daerah setempat yang sudah dipatenkan kepada masyarakat luas melalui peragaan busana bertajuk "Gebyar Wirausaha Perempuan Surabaya" yang digelar di Balai Pemuda, Surabaya, Senin.
"Persana ini bagian dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Surabaya, menyelenggarakan acara ini agar batik Surabaya bisa keluar," kata Ketua Persana Kota Surabaya Dameria Triana Ambuwaru di Surabaya, Senin.
Dameria menyatakan model peragaan busana melibatkan para ketua organisasi yang berada di bawah naungan GOW, seperti Bhayangkari, Forkompimpda, dan PGRI setempat.
"Tadi yang tampil ibu-ibu ketua induk, di GOW kami punya 44 ketua induk," ucapnya.
Beberapa jenis batik khas Kota Surabaya yang dipamerkan di dalam acara itu, yakni Kintir-kintiran, Sparkling, Gembili Wonokromo, Abhi Boyo, Kembang Bungur, dan Remo Surabayan.
Pada kesempatan itu juga diperkenalkan sejumlah jenis batik karya perancang busana di Kota Surabaya, yakni Pesona Mangrove Wonorejo, Banyu Semarak, Skena Surabaya, Tjap Toendjoengan, Gereget Rel Pasar Turi, Griyo Grapyak, Semarak Perayaan Sedekah Bumi, Ludruk Suroboyoan, dan Mlaku-Mlaku Nang Suroboyoan.
"Kami Surabaya sendiri ada 35 orang, sebenarnya bukan hanya karya desainer tapi juga berkolaborasi dengan perajin batik," ujarnya
Dameria berharap, melalui acara ini batik asal Kota Surabaya bisa lebih dikenal oleh masyarakat luas sehingga pada akhirnya mampu memberikan dampak pada kesejahteraan pembatik.
"Kalau pembatik Surabaya itu ada banyak, tetapi yang aktif ada sekitar 20 orang, dari 50-60an total keseluruhan," katanya.