Surabaya - Mahasiswa Jurusan Desain Manajemen Produk Fakultas Teknik Universitas Surabaya (Ubaya) merancang mainan anak-anak berupa jungkat-jungkit berbentuk sepeda motor, kuda, singa laut, jerapah, pesawat terbang, dan sebagainya dari kardus bekas. "Kardus bekas ternyata bisa dimanfaatkan menjadi bahan membuat mainan anak-anak seperti jungkat-jungkit. Selain itu, permainan itu juga cukup digemari anak-anak di segala tingkat ekonomi masyarakat," kata dosen Desain Manajemen Produk (DMP) Ubaya, Guguh S.T, di kampus setempat, Kamis. Hasil karya mahasiswa itu kini diperagakan dan dimainkan oleh anak-anak Taman Penitipan Anak (TPA) Ubaya di Gedung PKLP Fakultas Psikologi Ubaya Kampus Tenggilis, Surabaya. "Karena memanfaatkan bahan bekas, maka mainan anak itu tidak mahal dan bisa dibuat oleh orang umum. Mainan ini juga kuat sehingga mampu menopang beban anak-anak," katanya, didampingi Media Relations Ubaya, Hayuning Purnama. Ia menjelaskan karya itu merupakan tugas mahasiswa mata kuliah Desain Produk I yang dilakukan selama musim liburan dengan memanfaatkan barang bekas rumah tangga. "Pemilihan tema jungkat-jungkit dipilih dengan alasan sebagian besar jenis mainan seperti ini biasanya dibuat dari kayu atau besi yang harus dibeli," katanya. Dalam tugas mata kuliah itu, katanya, karya mahasiswa masih dibatasi pada estetika dan fungsional, belum sampai pada biaya produksi dan penjualan, namun hasilnya menarik. "Terbukti, hasil yang dicapai sangat inspiratif dan aplikatif. Mereka berharap para orang tua yang membaca panduan pembuatan dapat membuat mainan jungkat-jungkit untuk anaknya dengan biaya yang terjangkau," katanya. Dalam waktu yang sama (12/1), mahasiswa Departemen Komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya kembali mengadakan "Surabaya Cheerleading Competition" (SCC) bertajuk "More Than Just a Sport" di Sutos (Surabaya Town Square). "SCC menampilkan 17 cheerleader dari 13 SMA di Surabaya dan sekitarnya. Acaranya dimeriahkan dengan penampilan band-band indie ternama, seperti My Mother is Hero, Zorv, dan Ditty & Kitty On My Head," kata 'project manager' SCC, Iqbal Mariano. Meski tujuan utamanya adalah belajar manajerial event, katanya, SCC juga mampu memberikan kontribusi menggalakkan kampanye "Cheerleading is a Sport!". "Cheerleading itu bukan sekedar hiburan, teriakan, dan cewek cantik. Lebih dari itu, cheerleading adalah olahraga yang membutuhkan skills, power, dan kreatifitas," katanya, didampingi panitia lainnya, Clara Inestya Pratama dan Nadia. (*)
Berita Terkait

Ubaya dorong mahasiswa berinovasi dan berwirausaha berbasis teknologi
4 Juni 2025 18:29

Mahasiswa Ubaya ubah ratusan kantong teh bekas jadi media lukis
20 Mei 2025 20:36

Ubaya bagikan beasiswa ke 2.165 mahasiswa peringati Sumpah Pemuda
28 Oktober 2024 17:00

Ubaya-Binus ajak mahasiswa bantu perluas akses pemasaran UMKM
26 Juli 2024 13:05

13 mahasiswa Ubaya persembahkan 8 medali untuk Indonesia di AUG 2024
8 Juli 2024 14:56

Gratis, FH Ubaya turunkan ratusan mahasiswa beri konsultasi hukum
31 Mei 2024 22:25

Mahasiswa Ubaya susun rubik kampanyekan antigolput di Pemilu 2024
12 Februari 2024 16:07

Mahasiswa FK Ubaya kampanye cegah stunting anak usia dini
24 Januari 2024 17:55