Surabaya (ANTARA) - Putri pengasuh Pesantren Lirboyo, Kediri, Jatim Imaz Fatimatuz Zahra atau Ning Imaz mengajak Generasi Z Islami (GenZI) meningkatkan wawasan keilmuan dengan cara rajin membaca buku sehingga semakin banyak anak muda yang memiliki ketangguhan untuk meraih masa depan yang lebih baik.
"Masa lalu tidak akan kembali, masa depan belum pasti, masa kini itulah yang terjadi. Jangan takut dengan masa lalu dan khawatir dengan masa depan," kata Ning Imaz dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Hal itu disampaikannya ketika mengisi tausiyah "Majelis Subuh GenZI" edisi ke-10 di Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Membaca buku, kata dia, merupakan bagian dari bentuk perjuangan seseorang untuk mendapatkan pemahaman terhadap pengetahuan baru.
Dia menyadari cara itu menang tidak instan tetapi bagus untuk mengasah kesabaran dan ketelatenan seseorang yang ingin tangguh dan maju ke depan.
"GenZI itu terbiasa instan dan mudah melalui media sosial, sehingga kurang mampu bertahan atau berproses dalam perjuangan kehidupan, atau mudah ambyar," ucapnya.
Selain itu, Ning Imaz juga berpesan bagi kalangan GenZI supaya memandang suatu kegagalan sebagai cambuk berharga untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik lagi.
"Jadikan kesedihan dan pesimisme sebagai tamu di hati dan harus diterima menerima serta mengantarkannya keluar tanpa berlama-lama di dalam," ucap istri pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah, Gus Rifqil Muslim Suyuthi itu.
Sementara, Gus Rifqil yang tampil bersama juga menambahkan untuk istiqomah sesuai kemampuan, karena kalau berlebihan justru bisa cepat bosan dan malas.
"Takdir yang kurang baik itu pasti ada hikmahnya. Doakan yang dikerjakan, kerjakan yang didoakan, lainnya pasrahkan kepada Allah dengan husnudzon," ucap dia.