Surabaya (ANTARA) - Rektor Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Prof Dr Nurhasan menyatakan kampusnya membutuhkan dosen yang merupakan praktisi atau pelaku utama dalam bidang olahraga, seperti atlet, untuk penguatan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan (FIKK).
"Kami kekurangan dosen skill atau praktisi. Dosen skill yang mumpuni untuk penguatan di Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan ini, jadi jangan sampai nanti FIKK ini jadi fakultas sastra," ucapnya, saat ditemui wartawan setelah kegiatan wisuda Unesa ke-110 di Graha Unesa, Surabaya, Kamis.
Oleh karena itu, kata dia, salah satu wisudawan Unesa yang saat ini berprofesi sebagai pesepakbola profesional di klub Persib Bandung, yakni Rachmat Irianto atau yang biasa dipanggil Rian, disiapkan beasiswa untuk menempuh pendidikan strata dua (S2).
"Rian ini kami siapkan khusus tempat dia langsung S2 dengan beasiswa. Sehingga harapannya ada banyak Rian-Rian ke depan yang skill olahraganya berbeda-beda," katanya.
Termasuk, kata dia, peraih medali dalam ajang ASEAN University Games (AUG) ke-21 2024 yang diselenggarakan di Surabaya dan Malang.
"Mereka kemarin yang dapat medali di AUG, semua kami bebaskan dan beri beasiswa sampai selesai, semua atlet peraih medali," tuturnya.
Sehingga, lanjutnya, pihaknya membuka rekrutmen dosen praktisi yang punya kemampuan dengan level nasional di Juli ini.
"Bahkan di bidang sport media, sport bisnis, dan masih banyak lagi yang kami butuhkan sebagai penguatan serta untuk kepentingan Bangsa Indonesia," ujar Cak Hasan, sapaan akrabnya.
Sementara itu, pesepak bola nasional Rachmat Irianto merasa bersyukur bisa menyelesaikan kewajibannya sebagai mahasiswa hingga lulus dan meraih gelar sarjana.
"Alhamdulillah, senang dan lega ini yang saya tunggu-tunggu sampai detik wisuda," katanya.
Terkait diberikan kesempatan untuk menjadi dosen oleh Rektor Unesa Prof Dr Nurhasan, dirinya merasa senang karena kesempatan untuk meniti karir di dunia pendidikan terbuka.
"Ini kesempatan bagus buat saya, jadi ini harus diambil. Untuk jurusan apa saat S2 nanti diomongkan lagi sama keluarga," ucapnya.