Pakar:Daerah Ternak Sapi Jangan Stagnan
Sabtu, 7 Januari 2012 12:40 WIB
Malang - Pakar Peternakan Universitas Brawijaya Malang Prof Dr Hendrawan Soesanto mengingantkan, daerah produsen ternak sapi di Tanah Air dan Jatim khususnya jangan stagnan hanya di kawasan itu-itu saja, agar lebih berkembang.
"Selama ini daerah produsen kan hanya di wilayah itu-itu saja. Di Jatim misalnya, hanya ada di Malang dan Pasuruan yang tergolong besar, yakni di Pujon dan Nongkojajar, padahal masih banyak daerah yang cocok untuk pengembangan ternak sapi," tegas Hendrawan di Malang, Sabtu.
Ia mencontohkan, di Banyuwangi, Kediri dan Magetan cocok untuk pengembangan ternak sapi dan potensinya juga sangat besar, terutama untuk sapi potong dan kemungkinan juga bisa dialihkan untuk sapi perah.
Ia mengemukakan, sampai saat ini antara pasokan dengan permintaan, baik produksi daging maupun susu tidak seimbang dan solusi yang paling instan adalah impor.
Seharusnya, kata Hendrawan, pemerintah mencari alternatif suplai dalam negeri dengan menjalankan kebijakan ekspansi wilayah produksi yang sebisa mungkin tidak hanya terkonsentrasi di Jawa, bahkan warga di Jawa ini yang menjadi pasar konsumen bagi daerah produsen di luar Jawa.
Jika tidak ada ekspansi atau pengembangan wilayah produksi, lanjutnya, tata kelola dan produktivitas sapi potong maupun perah akan terus seperti ini, bahkan akan memperlebar kesempatan impor karena semua ditangani secara instan.
Kecuali, tegasnya, ada teknologi terobosan."Kalaupun ada, pasti membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit, namun jika ekspansi wilayah produsen mulai dari pembibitan, pasti akan menuai hasil yang lebih bagus," ujarnya.
Menyinggung harga sapi yang akhir-akhir ini lebih murah dibandingkan dengan daging, Hendrawan mengaku, harga daging di pasaran memang cukup tinggi, tapi kenapa harga sapi cukup murah per ekornya jika dibandingkan jika sudah dipotong dan dijual kiloan.
"Kondisi pasti ada mekanisme dan teknis yang salah. Pasti ada permainan di tingkat distributor, sehingga harus dicari solusinya, agar peternak tidak rugi dan pedagang juga untung," tegasnya.
Populasi ternak sapi perah di wilayah Pujon Kabupaten Malang saat ini sekitar 21 ribu dan di Nongkojajar mencapai 17 ribu lebih.(*)