Metro Komitmen Pertahankan Koleksi dengan Konten Lokal
Jumat, 6 Januari 2012 19:37 WIB
Pebisnis ritel Metro Department Store berkomitmen mempertahankan 90 persen koleksi produknya berupa konten lokal karena ingin memberikan ruang yang luas bagi produsen dalam negeri.
"Sampai kapanpun, kami senantiasa menawarkan peluang sebesar-besarnya bagi produsen asal Indonesia terutama agen guna memajang aneka produk 'fashion' sampai peralatan rumah tangga di sini," kata "President Director" Metro Departement Store, Christine Barkie, ditemui dalam pembukaan gerai kedelapan, di Surabaya, Jumat.
Menurut dia, selama ini perkembangan produk lokal di Tanah Air memiliki pertumbuhan sangat signifikan sehingga pengusaha skala nasional tetap menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Khusus tahun ini, kami juga ingin menguatkan merek produsen lokal di sejumlah gerai yang menyebar di Indonesia," ujarnya.
Salah satunya, contoh dia, dengan membidik kalangan muslim di Tanah Air menyusul pasar tersebut sangat potensial menjadi sasaran beragam koleksi busana muslimnya selama ini.
"Dengan menyasar kalangan muslim terutama pada lebaran tahun 2012, kami yakin bisa mencatatkan pertumbuhan dua digit dibandingkan angka tahun 2011 masih satu digit," katanya.
Mengenai daerah potensial untuk perkembangan bisnis ritelnya, ia mengaku, sejumlah daerah di Tanah Air sangat prospektif. Kalau Surabaya, pembukaan gerainya di Ciputra World saat ini merupakan impian sejak lama.
"Akan tetapi baru terealisasi sekarang karena mencari lokasi mal yang strategis dan waktu yang tepat menyeleksi sejumlah mal di Surabaya butuh proses tidak hanya satu-dua bulan," katanya.
Setelah Surabaya, tambah dia, pihaknya mau memperluas jaringan pasarnya ke kota lain sekaligus memetakan titik potensial di Indonesia sembari menunggu keberlanjutan krisis ekonomi dan keuangan global.
"Target tiga bulan mendatang, kami optimistis di gerai kedelapan ini dapat mencatatkan omzet seperti gerai di Pondok Indah seiring besarnya sisi konsumtif masyarakat ritel kota ini," katanya.
Ia menilai, persaingan bisnis ritel di Kota Pahlawan ke depan semakin ketat. Namun, ia selalu berupaya menampilkan konsep dan membidik gaya hidup masyarakat yang belum disasar oleh peritel lain.
"Kami percaya dengan strategis pasar yang terbaik dapat mengubah pusat gaya hidup pasar Surabaya yang tadinya di pusat kota menjadi ke Surabaya Barat," katanya. (*)