Surabaya (ANTARA) - Pelatih Bridge Indonesia Pengkerego Very menilai potensi emas terakhir di nomer beregu putra agar mengokohkan diri menjadi juara umum dalam ajang ASEAN University Games (AUG), masih terganjal Singapura.
"Singapura diperkuat oleh atlet juara dunia, saat di penyisihan kami menang lawan mereka tapi di babak final anti klimaks dan kalah," kata Pangkerego Very dalam keterangannya di Surabaya, Minggu.
Namun, pihaknya mengapresiasi kinerja dari atlet-atlet Indonesia yang telah bermain maksimal, meski persiapan dalam kejuaraan antarmahasiswa se-Asia Tenggara itu mepet, sehingga masih bisa mencapai target dua emas dan menjadi juara umum.
"Sebab seleksi perekrutan atlet baru dimulai pada Februari dan selesai Mei. Jadi praktis kami berlatih selama satu bulan lewat daring dan saat tiba di Surabaya baru bisa berlatih secara langsung," ujarnya.
Pengkerego menambahkan, bahwa atlet Indonesia yang turun di AUG 2024 memiliki potensi dan peluang besar untuk bisa turun di ajang internasional, seperti SEA Games maupun ASEAN Games.
"Mereka masih muda dan memiliki semangat untuk meraih prestasi, untuk bisa turun di ajang internasional seperti SEA Games maupun ASEAN Games maka mereka harus lebih baik dari seniornya," tuturnya.
Dalam perhelatan AUG 2024, kontingen Bridge Indonesia berhasil meraih juara umum setelah meraih dua emas, tiga perak dan dua perunggu
Sementara itu, pada peringkat kedua ditempati Singapura dengan dua emas dan satu perak. Sedangkan Timor Leste berada di peringkat ketiga setelah meraih dua perunggu pada pertandingan yang digelar di Universitas Surabaya.
Dalam ajang kali ini, tim Indonesia diperkuat oleh 20 atlet, dengan rincian 10 pemain putra yakni Gilberto, Amanda, Aditya, Paulus, Khansa, Khelvin, Andika, Junio, Alwi, Muhammad Fathur.
Dua medali emas Indonesia diraih di pasangan putri Desy N Rahayu-Della Ayu Nobira dan nomor campuran Tiara Clara-M Fathur Razaq.
