Jumlah Penumpang Kapal Penyeberangan Ujung-Kamal Turun
Selasa, 3 Januari 2012 15:41 WIB
Surabaya - Jumlah penumpang kapal penyeberangan rute Ujung-Kamal mengalami penurunan pada malam Tahun Baru 2012 dibandingkan tahun lalu, karena hujan mengurangi animo masyarakat melakukan perjalanan melalui moda transportasi laut.
"Pada pergantian tahun 2011 ke 2012, jumlah penumpang kapal penyeberangan rute Ujung-Kamal yang berjalan kaki antara 3.000-4.000 orang per hari, sedangkan tahun lalu mencapai 5.000-6.000 orang per hari," kata Pimpinan Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Ujung-Kamal, Elviyosa di Surabaya, Selasa.
Menurut dia, selama momentum pergantian tahun baru 2012 jumlah kapal yang beroperasional pada saat itu hanya empat unit. Hal tersebut, juga dikarenakan kondisi cuaca baik dari Surabaya maupun Madura sama-sama mengalami hujan.
"Namun, total armada tersebut juga mengangkut banyaknya penumpang yang menggunakan sepeda motor sebanyak 1.000-2.000 unit per hari dan 500-600 unit mobil per hari," ujarnya.
Padahal, rinci dia, pada pergantian tahun 2010 ke 2011 total kapal penyeberangan yang dioperasionalkan mencapai enam armada setiap hari. Dari jumlah tersebut, kapal penyeberangannya bisa mengangkut sebanyak 3.000 unit sepeda motor per hari.
"Bahkan, tahun lalu bisa menyeberangkan sebanyak 700 unit kendaraan roda empat," paparnya.
Walau demikian, tambah dia, seluruh kapal penyeberangannya bisa beroperasional tanpa kendala apa pun pada masa pergantian tahun 2011 ke 2012.
Apalagi, pada waktu itu kecepatan angin tidak terlalu kencang dan gelombang air laut rendah atau mencapai setengah meter.
Sementara itu, lanjut dia, pada momentum pergantian tahun baru dari 2010 ke 2011 kondisi cuacanya lebih baik daripada pergantian tahun 2011 ke 2012. Apalagi, pada saat itu animo masyarakat untuk menyeberang melalui moda transportasi laut masih tinggi mengingat tidak terjadi hujan.
"Kondisi tersebut, sangat berbeda ketika arus penyeberangan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan warga Madura yang pulang kampung (toron). Pada periode itu, untuk pengamanan kami lakukan secara terpadu seperti Polres Pelabuhan, Syahbandar, dan Dinas Perhubungan," katanya.(*)