Bojonegoro - Penyedotan sedimen yang menutup dua pintu pengeluaran dan pintu penguras Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, hampir selesai, dan salah satu pintu pengeluaran sudah berfungsi. "Penyedotan sedimen dengan peralatan 'dredger' berhasil membersihkan sedimen di salah satu pintu pengeluaran Waduk Pacal. Ini memudahkan penyedotan sedimen yang menutup pintu pengeluaran lainnya, termasuk pintu penguras," kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo Hidayat, Senin. Menurut dia, pintu pengeluaran yang sudah berhasil disedot sedimennya tersebut, yang lokasinya di sebelah kiri dan pekerjaan penyedotan dilanjutkan menyedot sedimen di pintu pengeluaran bagian kanan. Selain disedot dengan peralatan dredger, sedimen juga dikeluarkan melalui pintu pengeluaran bagian kiri. "Setelah pintu pengeluaran rampung dilanjutkan pada pintu penguras, sehingga dalam waktu dekat ini, pekerjaan penyedotan sudah rampung, " ucapnya. Dua pintu pengeluaran Waduk Pacal yang diameternya masing-masing 1,75 meter itu, tertutup sedimen sejak 10 November lalu. selain itu, pintu penguras yang panjangnya 2,10 meter, dengan lebar 1,25 meter, lokasinya berada sekitar tiga meter di bawah pintu pengeluaran juga tertutup sedimen berupa lumpur dan bahan material lainnya. Menurut Hirnowo, usaha menyedot sedimen dengan memanfaatkan peralatan dredger, ternyata cukup efektif. Sebab, selain bisa menyedot lumpur, peralatan itu, sekaligus bisa menghancurkan bahan material keras, seperti kayu yang menutup pintu pengeluaran dan penguras. "Pembuangan sedimen di lakukan di lingkungan di dekat rumah dinas di Waduk Pacal, " kata Pengaman Waduk Pacal UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Arifin. Sementara ini, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal, mencapai 114,50 meter dengan debit sekitar 16 juta meter kubik. "Air Waduk Pacal baru dikeluarkan untuk irigasi tanaman padi pada April dan Mei, " kata Arifin, menjelaskan. Waduk Pacal pada awal dibangun Belanda pada 1933, mampu menampung air hujan sebesar 42 juta meter kubik. Akibat, faktor usia dan banyaknya sedimen yang masuk ke dalam waduk, debit air yang bisa ditampung turun drastis hanya sekitar 23 juta meter, dengan daerah irigasi pertanian seluas 16.000 hektare lebih Menjawab pertanyaan, Hirnowo mengungkapkan, Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jateng, merencanakan, di lokasi waduk setempat, diberi pengaman yang berfungsi mencegah masuknya sedimen di lokasi pintu pengeluaran dan pintu penguras. Adanya pengaman, untuk mencegah tingginya tingkat sedimen yang masuk ke waduk, yang diperkirakan mencapai 15 ribu meter kubik/tahun. Sebelum ini, Waduk Pacal yang mengairi daerah irigasi di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Kanor dan Sumberrejo, pada 1 Januari 2010, juga airnya tidak bisa dikeluarkan, akibat pintu pengeluaran dan penguras tertutup sedimen. "Besarnya sedimen yang masuk ke waduk, karena rusaknya daerah sabuk hijau di kawasan hutan di sekitar Waduk Pacal, " kata Hirnowo.
Penyedotan Sedimen Waduk Pacal Bojonegoro Hampir Rampung
Senin, 2 Januari 2012 7:56 WIB