Air Waduk Pacal Bojonegoro Belum Dibutuhkan Petani
Kamis, 1 Desember 2011 19:30 WIB
Bojonegoro - Air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, Jawa Timur, belum dibutuhkan petani untuk mengairi tanaman padi pada musim tanam (MT) I ini, karena kebutuhan air masih bisa dicukupi dari air hujan.
"Petani belum membutuhkan air Waduk Pacal, sebab air hujan masih cukup mengairi tanaman padinya, " kata Kasi Operasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Hirnowo, Kamis.
Menurut dia, para petani di sepanjang irigasi Waduk Pacal di sejumlah desa di Kecamatan Kapas, Sukosewu, Balen, Sumberrejo, Kanor dan sekitarnya, pada musim tanam (MT) I ini, sebagian besar, baru awal tanam.
Meski demikian, lanjutnya, tidak ada petani di sepanjang daerah irigasinya yang melapor meminta pasokan air dari Waduk Pacal."Sampai sekarang tidak ada petani yang meminta pasokan air, " ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, dari kesepakatan dengan berbagai pihak sebelumnya, di antaranya dengan Dinas Pengairan, termasuk dengan kelompok tani, pada MT I ini, air Waduk Pacal, tidak dimanfaatkan.
Dasarnya, jelasnya, waduk yang dibangun Belanda pada 1933, dalam perbaikan, di antaranya dilakukan pengerukan sedimen.
"Dalam kesepakatan sebelumnya, air Waduk Pacal baru dimanfaatkan untuk irigasi pertanian, pada MT II, sekitar April, " katanya menegaskan.
Sementera itu, Pengamat Waduk Pacal UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Arifin, debit air yang ditampung di waduk, terus bertambah.
Sebab, katanya, sejak 4 November lalu, pintu pengeluaran dan pengurasan tertutup sedimen yang datang bersamaan dengan air yang masuk ke waduk."Penyumbatan di pintu pengeluaran terjadi karena besarnya sedimen yang masuk ke waduk, " katanya menjelaskan.
Ia menyebutkan, ketinggian air pada papan duga di Waduk Pacal, sekarang ini menunjukkan angka 111,40 meter dengan kapasitas air efektif berkisar 11 juta meter kubik.
Berdasarkan ramalan yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di Bojonegoro, selama Desember ini, curah hujannya normal. Dengan demikian, Waduk Pacal, akan penuh terisi air, dengan jumlah total air yang ditampung mencapai 23 juta meter kubik, akhir Desember.
"Meskipun ada penyumbatan di pintu pengeluaran Waduk Pacal, areal tanaman padi di Bojonegoro tidak terganggu, " kata Hirnowo menambahkan. (*).