Kediri (ANTARA) - Puluhan petani yang tergabung dalam kelompok tani di Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mendapatkan edukasi tentang alat pertanian, sehingga bisa membantu mempermudah mereka dalam bertani.
Koordinator Marketing PT Istana Surya Perkasa Regen Budi Kartono mengemukakan edukasi ini sengaja diberikan ke petani sebagai upaya menambah pengetahuan kepada mereka terutama pemilihan dan penggunaan alat dan mesin pertanian.
"Dengan pemilihan dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang tepat tentunya akan meningkatkan produktivitas petani. Jika petani tetap menggunakan alat-alat tradisional, jelas produktivitas yang dihasilkan sangat rendah," katanya di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Kamis.
Regen menyebut ada empat model mesin pertanian yang di demokan di hadapan para petani, yakni mesin bajak sawah (Cultivator), penyemprot hama, pengupas padi, pompa air dan lainnya.
Penggunaan masing-masing mesin pertanian tersebut juga berbeda-beda. Seperti mesin bajak sawah (Cultivator) digunakan untuk membajak sawah, membuat parit, menanam benih. Untuk penyemprot hama, mampu menyemprotkan cairan pembunuh hama secara merata.
Sedangkan mesin pengupas padi, dibuat dengan teknologi mengupas gabah menjadi beras dan yang tidak asing bagi petani yakni pompa air untuk pengairan pada sawah-sawah terutama pada musim kering. Mesin pertanian tersebut ada beragam merek seperti MKK, TPR, dan NPPN.
Ia juga menilai, para petani tentunya sangat membutuhkan alat dan mesin pertanian, namun terkadang mereka sulit mendapatkan suku cadang jika mengalami kerusakan.
"Saya yakin petani Indonesia pintar, punya pemikiran yang lebih tinggi sehingga memilih kualitas barang yang bagus. Harga terjamin dan ketersediaan suku cadang lengkap. Kami berikan edukasi ke petani agar pemikirannya lebih terbuka, memilih secara pintar untuk barang yang mereka beli," kata dia.
Ia juga menambahkan pasar di Kabupaten Kediri sangat potensial. Potensi lahan pertanian-nya besar sehingga diperlukan alat mesin pertanian guna membantu produktivitas para petani.
Melalui pengenalan produk dan demo tersebut, dirinya berharap para petani di Kabupaten Kediri semakin paham alat yang mereka beli, sehingga bisa lebih bermanfaat. Dengan itu, tidak saja secara produktivitas bisa meningkat tapi alat mesin pertanian yang dimiliki bisa dimanfaatkan jauh lebih lama karena terawat dengan baik.
"Para petani ini merupakan ujung tombak dalam mendukung Lumbung Pangan Jawa Timur. Jika produktivitas mereka tinggi, kami yakin produksi yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan pasokan bahan pangan yang ditargetkan pemerintah terutama dari Pemkab Kediri maupun dari Pemprov Jawa Timur," ujar dia.
Sementara itu, Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Mardiyah mengatakan kegiatan ini tentunya sangat bermanfaat. Di wilayahnya, luas lahan pertanian mencapai lebih dari 2.500 hektare dengan mayoritas tanaman tebu, padi, jagung.
Ia mengatakan, petani memang mengenal sejumlah alat mesin pertanian seperti traktor, pemotong rumput, penyemprot hama, dan lainnya. Mereka juga sangat membutuhkan untuk mendukung kegiatan bertanam sehingga hasil produksi pertanian juga bagus.
"Petani kebutuhan apapun dibeli. Alat mesin pertanian dari dinas juga dimanfaatkan seperti ada diesel, mesin perontok padi, mesin perontok jagung. Harapan kami ke petani, dengan semakin banyak alat dan mesin pertanian, para pemuda semakin tertarik kegiatan bertani, sebab pertanian juga butuh generasi penerus," tutur Mardiyah.