Madumongso 1.700 Meter di Madiun Masuk MURI
Sabtu, 31 Desember 2011 14:40 WIB
Madiun - Pembuatan madumongso sepanjang 1.700 meter oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di Kota Madiun, Jawa Timur, Sabtu, masuk dalam museum rekor dunia Indonesia (MURI) sebagai madumongso terpanjang.
Manajer MURI, Sri Widayati, mengatakan, pembuatan madumongso sepanjang 1.700 meter atau 1,7 kilometer di Kota Madiun ini, berhasil menumbangkan rekor sebelumnya yakni pembuatan dodol sepanjang 1.342 meter di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
"Pembuatan madumongso sepanjang 1.700 meter di Kota Madiun telah tercatat dalam rekor MURI nomor 5.283 dan penghargaan ini kami berikan kepada Tim Penggerak-Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Madiun yang dipimpin oleh Ibu Lies Bambang Irianto," ujarnya, saat penyerahan piagam MURI di Alun-Alun Kota Madiun.
Menurut dia, madumongso sepanjang 1.700 meter kali ini melampaui target yang diinginkan yakni 1.500 meter. Setelah dilakukan pengukuran oleh tim MURI, ternyata madumongso yang saat pengukurannya dikemas dalam plastik dan dipegang oleh 1.660 ibu PKK dengan mengelilingi Alun-Alun Kota Madiun ini, panjangnya mencapai 1.700 meter.
Selain meraih rekor madumongso terpanjang, Kota Madiun juga meraih rekor penyajian nasi pecel terbanyak. Yakni mencapai 9.217 pincuk. Jumlah ini melebihi dari target yang diinginkan semula yang hanya 9.000 pincuk.
"Penyajian nasi pecel sebanyak 9.217 pincuk di Kota Madiun telah tercatat dalam rekor MURI nomor 5.284 dan penghargaan ini kami berikan kepada warga Kota Madiun yang dipimpin oleh Wali Kota Bambang Irianto. Penyajian nasi pecel terbanyak ini mengalahkan rekor sebelumnya yang mencapai 7.497 pincuk di Kabupaten Malang, Jatim," kata Widayati.
Widayati menjelaskan, Kota Madiun sebelumnya pernah mendapatkan beberapa rekor MURI, salah satunya adalah sambal pecel terpanjang yang mencapai 1.292 meter pada tahun 2007.
"Saya berharap warga Kota Madiun terus menorehkan hal-hal baru yang positif untuk bisa dicatat dalam rekor MURI selanjutnya," katanya, menambahkan.
Wali Kota Bambang Irianto, mengatakan, gelar rekor madumongso terpanjang ini bertujuan untuk memberdayakan industri kecil menengah (IKM) yang ada di Kota Madiun, terlebih industri rumah tangga madumongso yang belum banyak dikenal masyarakat.
"Diharapkan, kedepannya nanti bisa menyamai ketenaran sambal pecel sebagai ikon Kota Madiun. Sehingga, sambal pecel dan madumongso akan dikenal sebagai makanan khas Kota Madiun," kata dia.
Guna menyukseskan kegiatan ini, dibutuhkan bahan baku ketan hitam sebanyak 1,5 ton untuk membuat madumongso. Pengerjaannya melibatkan sekitar 1.500 ibu anggota PKK yang berasal dari 27 kelurahan dan sejumlah IKM madumongso yang ada di Kota Madiun.
Demikian juga dengan penyajian nasi pecel terbanyak, melibatkan puluhan IKM, ibu PKK, dan pedagang nasi pecel di Kota Madiun. Ribuan pincuk nasi pecel tersebut disajikan kepada seluruh siswa tingkat SMP dan SMA di Kota Madiun yang mencapai 9.000 orang lebih.
Adapun dana yang dibutuhkan untuk kegiatan ini mencapai Rp35 juta yang diambilkan gabungan dari APBD pemda setempat, donatur, dan juga sponsor. (*)