Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Tim bola voli putra Kudus Sukun Badak mengalahkan Jakarta Garuda Jaya dengan skor 3-0 (25-22, 25-20, 25-20) dalam pertandingan hari terakhir PLN Mobile Proliga 2024 seri ketiga putaran kedua di Kota Malang, Jawa Timur.
Pelatih Kudus Sukun Badak Ibarsjah Djanu di Kota Malang, Minggu mengatakan bahwa menghadapi skuad muda Garuda Jaya di Gelanggang Olahraga (GOR) Ken Arok tersebut, memang tidak bisa dianggap remeh mengingat potensi yang dimiliki anak-anak tersebut cukup menjanjikan.
“Yang berbahaya untuk anak-anak muda adalah, ketika ada kesempatan, mereka akan berjuang,” kata Ibarsjah.
Ibarsjah menjelaskan, pada set awal pertandingan melawan Garuda Jaya, anak asuhnya sempat tertinggal empat poin atas tim yang merupakan debutan pada Proliga 2024 yang disiapkan untuk kejuaraan voli Asia U-20 tersebut.
Menurutnya, dalam pertandingan tersebut ia juga melakukan rotasi sejumlah pemain yang bertujuan untuk menambah jam terbang dan pengalaman skuad Kudus Sukun Badak. Selain itu, tim pelatih juga akan tetap melakukan evaluasi untuk penyempurnaan permainan Kudus Sukun Badak.
“Jadi, tadi sempat di set awal tertinggal empat poin. Jangan menganggap remeh dan gampang anak-anak muda. Memang berbahaya. Evaluasi kita akan menyempurnakan masalah teknik, penerimaan, termasuk servis. Tadi juga dilakukan rotasi untuk memberikan pengalaman dan jam terbang pemain,” katanya.
Sementara itu, asisten pelatih Jakarta Garuda Jaya Joni Sugiatno mengatakan bahwa dalam laga melawan Kudus Sukun Badak tersebut, meskipun menelan kekalahan, tim Garuda Jaya sudah menunjukkan arah yang baik mengingat lawan merupakan pemain senior dan berpengalaman.
“Anak-anak sudah mulai kelihatan, ini pembentukan tim U-20 sudah mulai terlihat. Jadi kerangka untuk tim tersebut sudah ada, sudah ada ikatan per posisi, sudah kelihatan,” kata Joni.
Joni mengakui skuad muda Garuda Jaya memang masih kesulitan untuk memenangkan pertarungan dalam Proliga, mengingat pengalaman yang dimiliki para pemain tersebut merupakan yang pertama kali. Terkadang, permainan sudah bagus, namun kemudian turun dengan cepat.
“Pada usia segitu, itu baru pertama kali. Jadi kadang permainan sudah naik, namun turunnya cepat, dan untuk kembali naik lagi lama. Itu juga karena mental juga,” tambahnya.
Ia menambahkan, mental para pemain Garuda Kaya relatif masih labil karena dipertemukan dalam laga melawan senior dan pemain yang telah berpengalaman. Namun, jika dibandingkan dengan pemain usia yang sama pada level Asia, skuad Garuda Jaya cukup menjanjikan.
“Mental pemain, masih labil. Karena ketemunya di Indonesia dengan senior yang berpengalaman. Namun saat berhadapan dengan yang seusia di negara lain, terlihat peningkatan permainan. Itu melawan tim di Asia. Sudah terlihat apalagi yang seusia,” katanya.
Pada pertandingan hari pertama Seri Malang, tim bola voli putri Jakarta BIN mengalahkan Bandung BJB Tandamata dengan skor 3-1 (25-15, 24-26, 25-23, 25-21) dan Jakarta Pertamina Enduro melibas Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia dengan skor 3-0 (25-18, 25-15, 26-24).
Untuk tim putra, Jakarta LavAni Allobank Electric menundukkan Jakarta Bhayangkara Presisi 3-0 (25-22, 25-22, 25-23). Sementara pada hari kedua, Jakarta Elektrik PLN Putri mengalahkan Jakarta Popsivo Polwan 3-2 (14-25? 17-25, 26-24, 26-24, 18-16).
Kemudian, Jakarta BIN mengalahkan Jakarta Livin’ Mandiri dengan skor 3-0 (25-14, 27-25, 25-14) dan tim putra Jakarta Pertamina Pertamax mengalahkan Kudus Sukun Badak dengan skor 3-0 (25-15, 26-24, 25-23).
Pada hari ketiga, tim bola voli putra Jakarta Bhayangkara Presisi melibas Jakarta Garuda Jaya dengan skor 3-0 (25-15, 25-17, 25-20), Jakarta Elektrik PLN Putri menang atas Bandung BJB Tandamata dengan skor 3-2 (21-25, 25-13, 23-25, 25-20, 16-14) dan Jakarta LavAni Allobank Electric menggulung Jakarta STIN BIN dengan skor 3-0 (25-22, 27-25, 25-18).